FS.PADANG- Ketua TP PKK Sumbar Nevi Irwan Prayitno sangat kagum melihat penampilan 12 orang pelajar program Bea Siswa Budaya Indonesia dari berbagai negara didunia yang berasal dari 12 negara itu pada malam pertunjukkan seni dan budaya pada acara perpisahan dengan pemprov sumbar bertempat di aula kantor gubernur Sumbar kamis malam ((29/6)
Karena dalam tenggang waktu hanya tiga bulan 12 orang pelajar asing ini mampu menyerap ilmu dan keterampilan dalam tari, pantun, dan menggunakan alat musik Talempong, Gandang Tassa dsbnya.
Diharapkan,” budaya minang yang mereka pelajari di sumbar akan mampu diperkenalkan di negara asalnya, sehingga minangkabau lebih dikenal di mancanegara sebagai daya tarik budaya untuk promosi pariwisata Indonesia.
Dan sekaligus menjadi duta kesenian di negara asalnya, dan diharaplan untuk tahun depan program BSBI dari kemenlu RI akan di gulirkan ke sumatera barat lagi.
Sehingga sumbar menjadi tujuan wisata budaya selain tujuan wisata alam dan keenakan kulinernya,” kata Nevi Irwan Prayitno
Manajemen sanggar tari Syofyani’s, Ade Sofyani sebagai fasilitator dari program Kemenlu RI merasa bangga dengan proGram BSBI ini karena sudah memilih budaya minangkabau sebagai tujuan pendidikan yang mereka pelajari
Dan sekaligus menjadi duta kesenian di negara asalnya, dan diharaplan untuk tahun depan program BSBI dari kemenlu RI akan di gulirkan ke sumatera barat lagi.
Sehingga sumbar menjadi tujuan wisata budaya selain tujuan wisata alam dan keenakan kulinernya,” kata Nevi Irwan Prayitno
Manajemen sanggar tari Syofyani’s, Ade Sofyani sebagai fasilitator dari program Kemenlu RI merasa bangga dengan proGram BSBI ini karena sudah memilih budaya minangkabau sebagai tujuan pendidikan yang mereka pelajari
Hanya dalam tiga bulan mereka belajar seni dan budaya Minangkabau, pelajar dari Serbia telah mendirikan sanggar tari Bidadari di negaranya,
Ade Sofyani berharap pelajar yang pernah belajar seni budaya tahun 2018 ini, juga melakukan hal yang sama untuk membuka kelas atau sanggar tari Minangkabau di negaranya masing-masing.
Tokoh adat Minangkabau mak Katik 55th, sangat mengapresiasi karena bule saja begitu cepat meresap budaya dan seni Minangkabau dalam senggang tiga bulan saja, terlebih dari gerakan randai dan filosofi langkah randai yang diajarkan.
Bahkan pelajar yang pernah belajar Budaya Minangkabau, mau mengembangkan seni dan budaya minangkabau apa yang telah dilakukan Tamara warga negara Serbia yang membuka sanggar Bidadari di negara asalnya.
Ini merupakan duta dalam memperkenalkan budaya minangkabau di luar negeri walaupun mereka bukan warga minang sendiri,” ujar mak katik
Tokoh adat Minangkabau mak Katik 55th, sangat mengapresiasi karena bule saja begitu cepat meresap budaya dan seni Minangkabau dalam senggang tiga bulan saja, terlebih dari gerakan randai dan filosofi langkah randai yang diajarkan.
Bahkan pelajar yang pernah belajar Budaya Minangkabau, mau mengembangkan seni dan budaya minangkabau apa yang telah dilakukan Tamara warga negara Serbia yang membuka sanggar Bidadari di negara asalnya.
Ini merupakan duta dalam memperkenalkan budaya minangkabau di luar negeri walaupun mereka bukan warga minang sendiri,” ujar mak katik
Mak katik Berharap untuk Program BSBI ini disarankan satu negara ada empat orang perwakilan untuk belajar seni dan budaya minangkabau di Sumbar ini, agar dalam mudah mempromosikan budaya kita di negara lain.
Bila dibandingkan setingkat SMA, anak remaja kita yang belajar randai belum tentu mampu mahir dalam sentak langkah randai tapi mereka sangat luar biasa, puji mak Katik.
#Red