FS.Dukungan/Bantuan logistik bagi korban gempa Lombok terus berdatangan dari berbagai wilayah di Indonesia untuk membantu meringankan beban warga korban gempa yang masih berada di tempat-tempat pengungsian,
Setiap organisasi yang 'hadir' di Lombok saat ini, baik dari pemerintah, dunia usaha ataupun komponen masyarakat, telah banyak memberikan kontribusinya bagi warga korban gempa Lombok, baik berupa donasi uang, barang, tenaga, pemikiran, dan berbagai hal lainnya sehingga terasa sangat membantu warga masyarakat yang terkena dampak gempa.
Kapendam IX/Udayana Letkol Kav Jonny Harianto, S.I.P, pada Jumat (17/8) menyampaikan bahwa " Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Posko Penanggulangan Darurat Bencana (PDB) Gempa Lombok Kolonel Czi. Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos, SH. M.Han memastikan bantuan tersebut akan sampai ke tangan warga yang membutuhkan.
Bantuan untuk korban gempa Lombok yang terus mengalir tersebut, dipastikan akan sampai kepada warga masyarakat yang membutuhkan,
Dengan semangat hari kemerdekaan walau ditengah suasana keprihatinan, masyarakat korban gempa Lombok, harus terus didorong agar Lombok dapat segera bangkit.
Mari kita bantu bersama agar saudara- saudara kita di Lombok dapat segera bangkit.
Seluruh komponen bangsa, baik pemerintah, dunia usaha, masyarakat dan rekan-rekan media telah hadir disini untuk membantu dan khusus kepada rekan-rekan media, diharapkan agar lebih bijaksana dan berempati dalam menyampaikan informasi-informasi, yang harus dapat menguatkan masyarakat Lombok segera bangkit.
Kebersamaan kita disini menunjukkan kekuatan bangsa untuk mampu melalui situasi ini,” demikian ujar Kapendam., Jumat (17/8) di Denpasar.
Untuk tenaga relawan, lanjutnya, saat ini di Lombok telah hadir Relawan Kemanusiaan untuk Lombok dari berbagai sumber, seperti dari Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Mabes TNI, Polri, Basarnas, BMKG, PMI, MDMC, ACT, Artha Graha Peduli, PT. POS Indonesia, Bank Mandiri, Bank Muamalat, Pertamina, Garuda Indonesia, Pelni, Orari dan RAPI, IDI, Dompet Dhuafa, Darut Tauhid, Universitas Airlangga Surabaya, UGM, UNPAD, UNS, UNHAS, UNIBRAW, UMI Makasar, PPNI Jawa Timur, PMI Bogor, PMI Bali, PMI Kota Solo, PMI DKI Jaya, KKP Probolinggo, KKP Denpasar, KKP Surabaya, MDMC Semarang, MDMC Bantul, BBTKL Surabaya, YARSI Jakarta, RSIA Kenari Graha Medika Bogor, AMDA Indonesia, BPPK Nasional, Kimia Farma dan RADAR Bogor, IOF, Wanadri, Mapala, Perusahaan Asuransi, Komunitas Relawan Indonesia, BPBD, dan lainnya. Saat ini, lebih dari 200 lembaga yang hadir untuk membantu Lombok.
Untuk kesempurnaan data penanganan darurat ini, Dansatgas Posko PDB Gempa Lombok ini mengajak seluruh potensi nasional, baik kementerian, lembaga maupun relawan kemanusiaan untuk dapat melakukan registrasi dan menyamakan data fokus kegiatannya, guna masuk kedalam upaya selanjutnya, yaitu transisi ke pemulihan.
Kita perlu duduk bersama kembali untuk memudahkan kerja kita, semua ini semata-mata untuk kelancaran penanganan korban bencana. Dan kami sangat berterima kasih atas peran serta dan kontribusinya membantu upaya penanganan darurat ini.
Berdasarkan data Posko PDB Tanjung, Kamis (16/8/2018), tercatat korban meninggal dunia sebanyak 466 orang, yang berasal dari Kabupaten Lombok Utara (404), Lombok Barat (39), Lombok Timur (12), Lombok Tengah (2), dan Kota Mataram (9). Adapun korban luka (1.054) dan pengungsi (417.529). Sedangkan total bangunan dan rumah yang rusak terdata sejumlah 71.937 unit.
Dalam peringatan hari kemerdekaan ini, juga dimeriahkan dengan lomba balap kelereng, lomba jalan balon tempel, balap karung, yang digelar diantaranya di Lapangan Tanjung, Dusun Selelos, Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Lombok Utara.
"Senyuman dan keriangan anak-anak pengungsi ini adalah semangat kita memberikan kembali kehidupan mereka yang sempat hilang," (Penrem 032/Wbr)
Setiap organisasi yang 'hadir' di Lombok saat ini, baik dari pemerintah, dunia usaha ataupun komponen masyarakat, telah banyak memberikan kontribusinya bagi warga korban gempa Lombok, baik berupa donasi uang, barang, tenaga, pemikiran, dan berbagai hal lainnya sehingga terasa sangat membantu warga masyarakat yang terkena dampak gempa.
Kapendam IX/Udayana Letkol Kav Jonny Harianto, S.I.P, pada Jumat (17/8) menyampaikan bahwa " Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Posko Penanggulangan Darurat Bencana (PDB) Gempa Lombok Kolonel Czi. Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos, SH. M.Han memastikan bantuan tersebut akan sampai ke tangan warga yang membutuhkan.
Bantuan untuk korban gempa Lombok yang terus mengalir tersebut, dipastikan akan sampai kepada warga masyarakat yang membutuhkan,
Dengan semangat hari kemerdekaan walau ditengah suasana keprihatinan, masyarakat korban gempa Lombok, harus terus didorong agar Lombok dapat segera bangkit.
Mari kita bantu bersama agar saudara- saudara kita di Lombok dapat segera bangkit.
Seluruh komponen bangsa, baik pemerintah, dunia usaha, masyarakat dan rekan-rekan media telah hadir disini untuk membantu dan khusus kepada rekan-rekan media, diharapkan agar lebih bijaksana dan berempati dalam menyampaikan informasi-informasi, yang harus dapat menguatkan masyarakat Lombok segera bangkit.
Kebersamaan kita disini menunjukkan kekuatan bangsa untuk mampu melalui situasi ini,” demikian ujar Kapendam., Jumat (17/8) di Denpasar.
4
Sejak hari kedua pasca gempa hingga saat ini (17/8/2018), telah disistribusikan bantuan untuk para pengungsi, berupa makanan cepat saji (lebih dari 20.000 paket), lauk pauk (7.000 paket), makanan tambahan gizi (6.500 paket), perlengkapan balita/ kidsware (4.500 paket), family kit (4.500 paket), sandang/pakaian (1.000 paket), selimut (50.000 lembar), dan matras (14.000 lembar), serta tenda gulung (15.000 lembar). Sedangkan dukungan peralatan tenda pengungsi, tenda keluarga Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap), genset berbagai tipe, toren air, WC portable, hingga water treatment portable terus didistribusikan ke para pengungsi.Untuk tenaga relawan, lanjutnya, saat ini di Lombok telah hadir Relawan Kemanusiaan untuk Lombok dari berbagai sumber, seperti dari Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Mabes TNI, Polri, Basarnas, BMKG, PMI, MDMC, ACT, Artha Graha Peduli, PT. POS Indonesia, Bank Mandiri, Bank Muamalat, Pertamina, Garuda Indonesia, Pelni, Orari dan RAPI, IDI, Dompet Dhuafa, Darut Tauhid, Universitas Airlangga Surabaya, UGM, UNPAD, UNS, UNHAS, UNIBRAW, UMI Makasar, PPNI Jawa Timur, PMI Bogor, PMI Bali, PMI Kota Solo, PMI DKI Jaya, KKP Probolinggo, KKP Denpasar, KKP Surabaya, MDMC Semarang, MDMC Bantul, BBTKL Surabaya, YARSI Jakarta, RSIA Kenari Graha Medika Bogor, AMDA Indonesia, BPPK Nasional, Kimia Farma dan RADAR Bogor, IOF, Wanadri, Mapala, Perusahaan Asuransi, Komunitas Relawan Indonesia, BPBD, dan lainnya. Saat ini, lebih dari 200 lembaga yang hadir untuk membantu Lombok.
Untuk kesempurnaan data penanganan darurat ini, Dansatgas Posko PDB Gempa Lombok ini mengajak seluruh potensi nasional, baik kementerian, lembaga maupun relawan kemanusiaan untuk dapat melakukan registrasi dan menyamakan data fokus kegiatannya, guna masuk kedalam upaya selanjutnya, yaitu transisi ke pemulihan.
Kita perlu duduk bersama kembali untuk memudahkan kerja kita, semua ini semata-mata untuk kelancaran penanganan korban bencana. Dan kami sangat berterima kasih atas peran serta dan kontribusinya membantu upaya penanganan darurat ini.
Berdasarkan data Posko PDB Tanjung, Kamis (16/8/2018), tercatat korban meninggal dunia sebanyak 466 orang, yang berasal dari Kabupaten Lombok Utara (404), Lombok Barat (39), Lombok Timur (12), Lombok Tengah (2), dan Kota Mataram (9). Adapun korban luka (1.054) dan pengungsi (417.529). Sedangkan total bangunan dan rumah yang rusak terdata sejumlah 71.937 unit.
Dalam peringatan hari kemerdekaan ini, juga dimeriahkan dengan lomba balap kelereng, lomba jalan balon tempel, balap karung, yang digelar diantaranya di Lapangan Tanjung, Dusun Selelos, Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Lombok Utara.
"Senyuman dan keriangan anak-anak pengungsi ini adalah semangat kita memberikan kembali kehidupan mereka yang sempat hilang," (Penrem 032/Wbr)