FS.PEKANBARU-- Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru beberapa waktu lalu seakan menjadi tamparan serius kepada seluruh mahasiswa Indonesia.
"Aksi demonstrasi di UIR itu menempeleng jutaan mahasiswa Indonesia lainnya yang saat ini seolah diam dalam melihat permasalahan bangsa," kata Kabid Sospol Gerakan Pemuda Islam (GPI), Eko Saputra, Selasa (11/92018).
Gerakan mahasiswa UIR Pekanbaru itu seolah membuktikan bahwa pergerakan mahasiswa belum mati.
Eko menyatakan pihaknya sangat mendukung sikap dan tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa UIR tersebut yang peka terhadap masalah bangsa.
"Seharusnya ini menjadi gerakan masif yang dilakukan oleh seluruh mahasiswa se-Indonesia," terangnya.
Mantan Korea Sumatera BEM Nusantara itu menambahkan permasalahan ekonomi bangsa saat ini menjadi tolok ukur dan bukti konkret kemunduran bangsa.
"Hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Bahkan janji politik yang disampaikan saat kampanye pilpres 2014 dulu, nyaris tak terealisasi sedikit pun," tandasnya.
Mahasiswa dari Universitas Islam Riau (UIR) menjebol pagar DPRD Riau dan berhasil menduduki ruang rapat paripurna gedung DPRD Riau, Senin kemarin (10/9/2018).
Dalam aksi mahasiswa UIR dari Pekanbaru itu, mereka menyuarakan tiga tuntutan :
1. Meminta pemerintah pusat untuk menstabilkan perekonomian negara yang berimbas terhadap masyarakat menengah ke bawah dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Mereka menyoroti tentang naiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
2. Pemerintah agar tidak membatasi hak demokrasi dan konstitusi bagi setiap warga negara melalui kekuatan yang dimilikinya.
3. Menuntaskan kasus korupsi di PLTU Riau-I yang menyebabkan kerugian negara dan telah menyengsarakan rakyat.
#dan |RMOL [rus]
"Aksi demonstrasi di UIR itu menempeleng jutaan mahasiswa Indonesia lainnya yang saat ini seolah diam dalam melihat permasalahan bangsa," kata Kabid Sospol Gerakan Pemuda Islam (GPI), Eko Saputra, Selasa (11/92018).
Gerakan mahasiswa UIR Pekanbaru itu seolah membuktikan bahwa pergerakan mahasiswa belum mati.
Eko menyatakan pihaknya sangat mendukung sikap dan tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa UIR tersebut yang peka terhadap masalah bangsa.
"Seharusnya ini menjadi gerakan masif yang dilakukan oleh seluruh mahasiswa se-Indonesia," terangnya.
Mantan Korea Sumatera BEM Nusantara itu menambahkan permasalahan ekonomi bangsa saat ini menjadi tolok ukur dan bukti konkret kemunduran bangsa.
"Hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Bahkan janji politik yang disampaikan saat kampanye pilpres 2014 dulu, nyaris tak terealisasi sedikit pun," tandasnya.
Mahasiswa dari Universitas Islam Riau (UIR) menjebol pagar DPRD Riau dan berhasil menduduki ruang rapat paripurna gedung DPRD Riau, Senin kemarin (10/9/2018).
Dalam aksi mahasiswa UIR dari Pekanbaru itu, mereka menyuarakan tiga tuntutan :
1. Meminta pemerintah pusat untuk menstabilkan perekonomian negara yang berimbas terhadap masyarakat menengah ke bawah dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Mereka menyoroti tentang naiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
2. Pemerintah agar tidak membatasi hak demokrasi dan konstitusi bagi setiap warga negara melalui kekuatan yang dimilikinya.
3. Menuntaskan kasus korupsi di PLTU Riau-I yang menyebabkan kerugian negara dan telah menyengsarakan rakyat.
#dan |RMOL [rus]
No comments:
Post a Comment