FS.Medan(SUMUT)- Hairunnisa Makarau (20 tahun) peserta Cabang Tilawah Al Quran Golongan Cacat Netra asal Provinsi Sulawesi Tengah merasa bersyukur bisa ikut Musabaqah Tilawatil Quran tingkat Nasional XXVII di Medan.
“Alhamdulillah, keluarga saya selamat,” tutur Nisa, meski saat bencana itu terjadi ia begitu mencemaskan sang bunda karena saat itu ia tidak sedang di rumah.
Bungsu dari 6 bersaudara ini mengaku masih trauma dengan bencana yang ia alami, terlebih saat bencana itu terjadi, ia sedang di karantina di Asrama Haji Palu. Ia berhasil menyelamatkan diri karena sudah hafal arah pintu keluar dan akhirnya mengungsi di depan asrama haji.
Meski baru saja terkena bencana gempa dan tsunami, ia bersama rekan-rekan asal Sulteng akhirnya bisa berangkat ke Medan untuk mengikuti MTQ. Nisa bersama kafilah Sulteng lainnya bertolak dari Palu pada tanggal 4 Oktober menuju Balikpapan dengan menumpang pesawat hercules, lalu transit di Surabaya kemudian tiba di Medan pada hari berikutnya.
“Sampai saat ini saya masih trauma, apalagi di Medan ini saya menginap di hotel di lantai 5,” ujar Nisa ditemani salah satu kerabatnya di venue Aula King Abdul Aziz Asrama Haji Medan, Senin (08/10).
Meski demikian, bencana tidak menyurutkan semangatnya untuk ikut berpartisipasi dalam MTQ. Terlebih ini adalah MTQ Nasional yang pertama kali ia ikuti.
Ia juga mengaku senang, karena pada pembukaan MTQN semalam, Presiden Jokowi mengirimkan doa untuk masyarakat Palu.
“Saya bersyukur, masyarakat Indonesia saling peduli, khususnya buat pemerintahnya,” tutur Nisa yang hadir di venue memakai gamis dan kerudung putih.
“Pak Presiden, terima kasih banget karena kepeduliannya pada masyarakat kota Palu dan sekitarnya,” ujar siswa SMU SLB Muhamadiyah yang duduk di kelas 2 dan bercita-cita ingin menjadi seorang guru.
# dan | Kemenag
No comments:
Post a Comment