FS.Paris(PRANCIS)- Indonesia menerima penghargaan UNESCO-Hamdan bin Rashid Al-Maktoum Prize atas kinerja Pemerintah Indonesia di bidang peningkatan kompetensi guru, untuk jangka waktu 2017-2018. Penghargaan tersebut diberikan untuk program Pendidikan dan Pelatihan (diklat) Guru Berjenjang.
Penghargaan diserahkan oleh Menteri Pendidikan Uni Emirat Arab (UEA) didampingi oleh Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, pada tanggal 5 Oktober 2018 di UNESCO House, Paris Prancis, sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Guru Sedunia Tahun 2018.
Pada acara penganugerahan Hamdan Prize ini, Indonesia diwakili oleh Direktur Pembinaan Guru PAUD dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud, Abdoellah. Hadir juga dalam acara ini Duta Besar / Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Hotmangaradja Pandjaitan.
Dua nominasi lain yang juga memperoleh penghargaan serupa adalah Center for Mathematics of University of Chile (Chile), dan Fast Track Transformational Teacher Training Program yang diimplementasikan di Ghana (Inggris). Ketiga pemenang berhak atas pendanaan sebesar USD 100.000 untuk pengembangan lebih lanjut masing-masing program.
Program Diklat Berjenjang telah mulai dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sejak tahun 2010. Program ini berfokus pada pengembangan dan peningkatan kompetensi guru pada pendidikan anak usia dini (PAUD), khususnya pada daerah-daerah terpencil di Indonesia melalui pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) setempat.
Program ini berhasil ditetapkan sebagai salah satu dari tiga penerima penghargaan Hamdan Prize yang mengalahkan 150 nominasi lainnya dari berbagai negara anggota UNESCO. Tim penilai terdiri dari 5 orang juri independen yang merupakan pakar pendidikan internasional.
# dan | Kemendikbud/Nur Widiyanto
No comments:
Post a Comment