FS.Korea Utara- Kantor kepresidenan Korea Selatan telah mengumumkan bahwa Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un telah mengundang Paus Fransiskus untuk mengunjungi Korea Utara.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in mengatakan undangan tersebut merupakan bagian dari perjalanannya ke Eropa.
Moon Jae-In juga mengatakan, belum ada paus yang pernah mengunjungi Korea Utara, meskipun Paus Yohanes Paulus II pernah diundang.
"Selama pertemuan dengan Paus Fransiskus, Moon akan menyampaikan pesan dari Kim Jong-un bahwa dia akan sangat menyambut Paus jika dia mengunjungi ibukota Korea Utara "Pyongyang," ujar juru bicara Moon, Kim Eui-kyeom, kepada wartawan,Senin(9/10)
Undangan tersebut adalah isyarat rekonsiliasi terbaru dari Korea Utara.
Pada tahun 2000, ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il mengundang Paus Yohanes Paulus II untuk mengunjungi Korea Utara,namun Paus tidak memenuhinya.Oleh sebab itu,jika undangan kali ini terpenuhi akan menjadi "keajaiban" jika dia bisa pergi ke sana.
Menurut kawat berita Associated Press, Vatikan bersikeras pada waktu itu bahwa kunjungan dari Paus hanya akan terjadi jika para imam Katolik diterima di Korea Utara.
Konstitusi Korea Utara menjanjikan sebuah "hak untuk beriman" dan gereja-gereja yang dikontrol oleh negara benar-benar ada. Namun, seorang aktivis hak asasi manusia mengatakan ini semua untuk pertunjukan.
"Pada kenyataannya, tidak ada kebebasan beragama," kata Arnold Fang, seorang peneliti dari Amnesty International.
Laporan PBB tahun 2014 menemukan orang-orang Kristen menghadapi "penganiayaan dan hukuman berat" jika mereka menjalankan agama mereka di luar gereja yang dikontrol oleh negara.
# dan | BBC
No comments:
Post a Comment