Breaking News

Wednesday, October 03, 2018

Masjid Raya Rao-Rao Salah Satu Masjid Tertua Di Indonesia





FS.TanahDatar-  Sumatera Barat memiliki banyak anugerah peninggalan sejarah yang beragam. Salah satu peninggalan sejarah itu berupa Cagar Budaya yang berbentuk bangunan, dikenal dengan sebutan Masjid Raya Rao-Rao yang terletak di Kabupaten Tanah Datar.

Masjid Raya Rao-Rao menjadi salah satu masjid tertua di Indonesia yang masih berdiri kokoh dan digunakan oleh masyarakat Nagari Rao-Rao untuk beribadah hingga saat ini.

Berikut ini Sejarah singkat mengenai asal mula dibangunnya Masjid Raya Rao-Rao :

Sekitar satu abad yang lalu, di satu Nagari atau Desa kecil di pinggang Gunung Merapi, di lintas Jalan Batusangkar-Bukittinggi.Pada saat itu jalan lintas tersebut belum beraspal mulus seperti sekarang.

Nagari di Ranah Minang masih gelap gulita,belum ada aliran listrik. Saat itulah, tepatnya tahun 1908, para tetua/sesepuh atau di Ranah Minang disebut dengan Tungku Tigo Sajarangan (kaum ulama, ninik mamak/para penghulu, cerdik pandai),merancang sebuah Masjid nan Indah.

Tidak sekadar baik menurut ilmu arsitek seperti yang berkembang sekarang. Melainkan juga dijiwai oleh semangat mengamalkan Islam secara kaffah, yang sejalan dengan menerapkan adat Minangkabau yang terkenal : Adat Basandi Syara’ dan Syara’ Basandi Kitabullah (adat bersendi pada Agama, Agama bersendi pada Al-quran). Apa yang harus dianut dalam adat, harus sesuai dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya.

Arsitektur

Masjid ini memiliki luas 16 meter persegi dengan gaya arsitektur yang unik. Arsitektur masjid ini memadukan corak arsitektur dari tiga bangsa: Melayu (Minangkabau), Eropa (Italia dan Belanda), dan timur Tengah (Persia).

Atap masjid ini berbentuk limas yang terdiri dari empat undakan dengan permukaan cekung, hanya saja di tingkatan atap teratas terdapat ruang berbentuk persegi dengan empat atap bergonjong mengarah ke empat penjuru mata angin, sementara pada bagian menaranya terdapat ruang berbentuk segidelapan beratapkan kubah.

Di dalam ruang salat berdiri empat tiang utama yang terbuat dari beton. Di bagian mihrab masjid yang baru dibuat mimbar permanen pada tahun 1930, dihiasi hiasan berupa pecahan kaca keramik. Mimbar tersebut berukuran 3 × 1,38 meter dengan tinggi 3,1 meter.

# Berbagai Sumber

No comments:

Post a Comment

About Me


Bofet%2BHP
BOFET HARAPAN PERI JL. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
SELAMAT DATANG DI SEMOGA BERMANFAAT!