FS.Bandung(JABAR)- Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyelenggarakan Sidang Tahunan di Bandung. Sidang yang berlangsung 5 - 15 November 2018 ini membicarakan dinamika Gereja Katolik di Indonesia.
"Kami akan memfasilitasi pertemuan Pemerintah dan Gereja untuk membahas secara mendalam tentang RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan. Hasilnya, akan kami sampaikan kepada Menteri Agama," terang Dirjen Bimas Katolik Eusabius Binsasi dalam sambutannya, di Bandung, Selasa (06/11).
Eusabius mengapresiasi kerja keras KWI dalam membangun kehidupan beragama di Indonesia. Menurutnya, Kementerian Agama akan selalu berusaha hadir dan bersinergi bersama KWI dalam melayani umat.
Eusabius juga mengatakan bahwa pihaknya menghargai otonomi Gereja Katolik. Bahkan, Ditjen yang dipimpinnya ikut memperkenalkan peran Gereja Katolik kepada Pemerintah.
"Melalui Renstra yang telah disusun, Bimas Katolik mengalokasikan anggaran untuk memfasilitasi kebutuhan gereja dan memfasilitasi Badan Amal Kasih Katolik (BAKKAT)," terangnya.
"Kami juga memberi perhatian untuk perkembangan Pendidikan Keagamaan Katolik, baik tingkat dasar, menengah dan tinggi agar berjalan baik dan semakin bertumbuh kembang dari waktu ke waktu," sambungnya.
Ketua KWI, Mgr. Ignatius Suharyo mengapresiasi peran Pemerintah, yang dalam kapasitasnya sebagai mitra semakin erat dalam hubungan untuk mewartakan Injil dan melayani Gereja. Monsinyur juga mengapresiasi suksesnya penyelenggaraan PESPARANI Katolik perdana yang telah dilaksanakan di Ambon 27 Oktober s.d. 2 November lalu. Harapannya kegiatan tersebut memberi spirit persaudaraan sejati bagi umat Katolik dan semua umat manusia.
# dan | Humas Kemenag/joice
No comments:
Post a Comment