FS.Jakarta- Gelaran Kompetisi Robotik Madrasah 2018 memasuki babak Grand Final. Enam madrasah bertanding dalam Grand Final Kompetisi Robotik Madrasah yang digelar di Grand Studio Metro TV, Minggu (18/11).
Enam Madrasah tersebut adalah MAN 2 Nganjuk, MAN 1 Yogyakarta, MAN 1 Pasuruan, MAN 1 Pasuruan, MAN 3 Tangerang, MAN 2 Kulonprogo, dan MA Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (OKI).
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kamaruddin Amin sangat mengapresiasi gelaran Kompetisi Robotik Madrasah. Menurutnya, madrasah harus merespon realitas industri di era revolusi industri 4.0.
"Madrasah wajib berkontribusi untuk merespon realitas industri," ujarnya.
Kamaruddin menyatakan bahwa di madrasah tidak hanya mempelajari ilmu agama. Tetapi juga mempelajari hal yang terkait teknologi.
"Robotik adalah salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang dikembangkan di madrasah," ujar Guru Besar UIN Alauddin Makasar.
"Pendis akan terus melakukan pembinaan intelektual intelegensia, karena sangat bermanfaat bagi generasi masa depan," sambung Kamaruddin.
President Director Metro TV Suryopratomo, mengamini dan mendukung apa yang disampaikan Dirjen Pendis. Menurutnya, Indonesia tidak akan menjadi besar tanpa menguasai teknologi.
"Apakah anak-anak Indonesia bisa? Saya percaya bisa," ujar nya.
Suryo mengatakan banyak orang selalu underestimate tentang madrasah. Tetapi saat ini menurutnya, juara robotik selalu datang dari madrasah.
"Kita akan melihat kualitas anak-anak madrasah. Anak-anak madrasah, anda adalah anak-anak yang hebat," puji Suryo.
Enam peserta tim robotik madrasah aliyah yang masuk babak grand final adalah kategori robot rescue. Ada tiga tantangan yg harus dilewati peserta: yaitu, memadamkan api, menolong korban dan menyingkirkan rintangan di jalan.
Bertindak selaku dewan juri adalah pakar robotik UI Wahidin Wahab dan praktisi Soni Adianto. Pengumuman pemenang Kompetisi Robotik Madrasah akan ditayangkan di stasiun Metro TV, 24 November 2018 mendatang.
# dan | Humas Kemenag/Maryani
No comments:
Post a Comment