FS.Padang(SUMBAR)- Perhelatan Festival Siti Nurbaya (FSN) ke-8 tahun 2018 yang berlangsung selama 9-11 November telah mampu menghadirkan makna tersendiri bagi warga Kota Padang. Hal itu terlihat dari berbagai kegiatan yang dilombakan ternyata mampu memancing animo pengunjung untuk menyaksikan.
Mulai lagu antar etnis, lomba permainan anak nagari seperti pacu tempurung dan enggrang, disusul lomba mangukua kerambia (memarut isi kelapa), lomba menggiling cabe bagi kaum pria, lomba musik jalanan, lomba drama pendek Siti Nurbaya, lomba band musik Minang serta pelbagai hiburan lainnya. Kecamatan Padang Barat sukses keluar sebagai juara umum dalam ajang tersebut.
Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah mengatakan, atas nama Pemerintah Kota Padang sangat menyambut baik gelaran FSN tersebut. Karena agenda tahunan itu mampu melihatkan kekhasan dan keunikan seni dan budaya Minangkabau yang ada di Kota Padang.
"Alhamdulillah, kegiatan-kegiatan perlombaan yang ditampilkan dalam festival ini mampu mengangkat dan mengungkit potensi seni dan budaya Minangkabau. Dan ini tentunya menjadi potensi yang akan terus kita hadirkan dalam rangka meningkatkan sektor pariwisata di Kota Padang,” ucap Mahyeldi sewaktu menutup resmi FSN ke-8 di pinggir Pantai Cimpago, Minggu malam (11/10).
Diharapkan Mahyeldi, dengan hadirnya kesenian-kesenian dan budaya-budaya yang khas dimiliki Kota Padang dalam FSN ini diharapkan akan lebih memajukan dan mensukseskannya lagi. Dia pun juga mengapresiasi berbagai lomba yag ditampilkan salah satunya lagu antar etnis dalam ajang ini.
“Kepada warga masyarakat Kota Padang yang terdiri dari berbagai etnis, silahkan terus hadirkan dan tampilkan seni dan kebudayaan masing-masing. Hal ini tentunya akan memperkaya dan memberikan daya tarik orang datang ke Kota Padang. Salah satunya dapat aktualisasikan melalui festival siti nurbaya dan mudah-mudahan Insyaallah, Kota Padang akan bisa menghadirkan berbagai suguhan menarik melalui seni budayanya. Sehingga kota ini akan lebih ramai lagi dikunjungi baik wisatawan lokal maupun mancanegara,” imbuh wako.
Kepala Disbudpar Kota Padang Medi Iswandi menyebutkan, festival ini merupakan bahagian dari upaya terutama untuk melestarikan seni dan budaya yang menjadi potensi wisata Kota Padang.
“Kita tahu, potensi terbesar bagi kita di Kota Padang tidak hanya alam, tapi juga kearifan lokal dan budayanya. Bisa dikatakan wisatawan datang ke kota ini intinya karena ingin melihat budaya yang berbeda secara langsung ke negeri asalnya. Untuk itulah kita wajib melestarikan potensi seni dan kebudayaan yang ada, sehingga juga menjadi bagian potensi dari pariwisata kota ini,” tukuknya.
Dalam penutupan acara ini juga dihadiri Unsur Forkopimda Kota Padang, Tokoh Adat dan Budaya, Kepala OPD di lingkup Pemko Padang, serta lainnya yang ditutup dengan penyerahan hadiah bagi para pemenang.
# dan | Humas Kota Padang/David/Ady/Im
No comments:
Post a Comment