FS.Batam(KEPRI)- Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama dalam waktu dekat akan meluncurkan Sistem Aplikasi Penyuluh Agama Buddha (SIPENABUDDHA). Kasubdit Penyuluhan Saiman mengatakan, dengan aplikasi ini, ke depan penyuluh tidak perlu mengirim laporannya melalui pos.
“Cukup memasukkanya ke dalam SIPENA, nanti terukur semua, sudah jelas kerja penyuluh,” ucap Saiman saat penutupan kegiatan Bimtek Penggunaan Multimedia Penyuluh Agama Buddha PNS, Batam, Kamis (01/11).
“Kami dari Subdit Penyuluhan melihat laporan bapak ibu tinggal mengklik di aplikasi ini,” lanjutnya di hadapan 43 Penyuluh Agama Buddha peserta Bimtek.
Di tempat terpisah, Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Supriyadi mengatakan aplikasi ini sangat komprehensif dan akan memudahkan penyuluh agama sebagai PNS dalam mempertanggungjawabkan tugasnya.
“Melalui SIPENA, para penyuluh agama dapat menyampaikan laporan dengan segala data dukungnya, yang kesemuanya menjadi eviden atas setiap kegiatan yang dilakukan,” ucap Supriyadi.
Dilanjutkan Supriyadi, eviden tersebut akan terdokumentasi secara digital sehingga lebih efektif dan efisien. Hal ini seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah memasuki era revolusi industri 4.0.
Di dalam sistem pelaporannya, diungkap Supriyadi, dapat diidentifikasikan peta potensi umat di setiap wilayah maupun rumah ibadah. SIPENA penyuluh ini juga akan disinergikan dengan SIORIBUDDHA yaitu Sistem Informasi Organisasi dan Rumah Ibadah Buddha.
“Demikian teritegrasinya SIPENABUDDHA dan SIPEKABUDDHA, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha akan memiliki database keumatan dan kelembagaan secara integratif,” lanjut Supriyadi.
Supriyadi berharap Tahun 2019 kesemuanya sudah dapat dioperasikan secara optimal dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat Buddha.
Respon Penyuluh
Kehadiran SIPENA disambut sejumlah penyuluh. Penyuluh Agama Buddha Kabupaten Sampit Prov. Kalimantan Tengah Yuana misalnya, menilai SIPENA akan memotivasi dirinya untuk disiplin lagi untuk membuat laporan.
“Kalau dahulu suka menumpuk laporan, dengan adanya aplikasi ini kan langsung, tidak kelupaan, bisa lebih tertib lagi,” ucap Yuana.
Hal sama disampaikan Penyuluh Agama Buddha PNS Kota Medan Peter Haliem. Menurutnya, dengan adanya aplikasi ini, dirinya lebih terarah, lebih profesional, lebih nampak, dan lebih hemat.
“Tinggal foto, format, lalu masukkan aplikasi, dan kirim,” ucapnya.
Menurut Peter, selama ini saat bertugas dia membawa kamera, memfoto, membuat ringkasan kegiatan, kemudian diketik dan diprint laporannya. Hal ini lebih banyak biayanya. Selain untuk mencetak, juga biaya untuk pengirimannya yang memakai jasa pos ke Jakarta. Hal ini ia lakukan secara rutin setiap bulannya.
SIPENA juga dinilai akan memudahkan proses administrasi. Penyuluh Agama Buddha PNS Dwiyanti mengaku selama ini menghitung sendiri secara manual angka kreditnya.
“Dari laporan yang saya input, aplikasi ini menghitung sendiri angka kreditnya,” ucapnya yang merasa terbantu.
Dengan aplikasi ini, lanjut penyuluh yang mempunyai panggilan Wiwi ini, dia tidak perlu lagi membawa laptop dan kamera, hanya perlu telepon genggam dalam pekerjaannya.
# dan | Humas Kemenag/dbb
No comments:
Post a Comment