Breaking News

Friday, November 09, 2018

Mentan : Ada Pedagang Nakal Sulap Beras Medium Jadi Premium

Mentan sinyalir adanya pedagang nakal


FS.Jakarta- Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mensinyalir adanya pedagang  yang nakal dengan menyulap beras medium menjadi premium sehingga harganya lebih tinggi. Menurutnya dirinya sudah minta satgas pangan untuk melakukan penyelidikan.

Saya sudah minta satgas pangan untuk melakukan penyelidikan, jelas Amram saat melakukan sidak ke Pasar Kramat Jati dan Pasar Induk Beras Cipinang , Jakarta Timur, Kamis pagi (8/11/2018) bersama Dirut Bulog, Budi Waseso, dan Ketua Satgas Pangan, Irjen Setyo Wasisto.

Menurut Amran tidak ada alasan pedagang untuk menaikkan harga beras.Pasalnya stok beras yang ada di pasar maupun di gudang Bulog cukup melimpah. Apalagi inflasi bulan ini rendah.

Amran ambil contoh stok beras di Pasar Induk Cipinang saat ini diperkirakan sekitar 50 ribu - 51 ribu ton dan ditambah stok beras milik Perum Bulog yang tersimpan di gudang mencapai 2,7 juta ton. Padahal biasanya stok beras yang ada di Pasar Induk Cipinang hanya dikisaran 20 ribu ton,’’ujar Mentan..

Namun Mentan mengakui ditengah melimpahnya stok beras yang ada sekarang ini telah terjadi anomali,yaitu perubahan perdagangan beras dari jenis medium ke premium. Akibatnya harga jual beras pun ikut naik.

Oleh karenanya pihaknya telah melakukan pengujian terhadap beras premium yang diperjualbelikan itu. Ternyata setelah dilakukan pengujian diketahui beras tersebut jenis medium.

Sementara itu Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan, Bulog melakukan pemantuan harga beras di berbagai daerah setiap minggu, menunjukkan harga beras medium mengalami tren kenaikan, termasuk di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

 ‘’Pada akhir tahun harga beras memiliki tren kenaikan, seiring dengan berkurangnya panen dan pasokan ke pasar,’’kata Budi Waseso.

Peninjauan lapangan ini dilakukan sebagai upaya memonitor pasokan dan harga beras di pasar umum. ‘’Peninjauan lapangan ini kami lakukan sebagai tindak lanjut gerakan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga (KPSH) beras medium yang dilakukan Bulog secara massive di seluruh Indonesia,’’tuturnya.

Menurut Budi Waseso, pelaksanaan penetrasi pasar beras medium dilakukan Perum Bulog kepada pedagang pengecer di pasar rakyat, distributor/mitra Bulog maupun melalui Satgas Bulog. Selain itu, sinergi BUMN juga dilakukan dengan melibatkan BUMN pangan dalam kegiatan KPSH,yaitu PT Pertani, PIHC, RNI dan PPI.

Pada kesempatan itu mantan Kepala BNN menjelaskan, harga eceran tertinggi (HET) beras medium i wilayah mengacu pada Permendag No 57/M-DAG/PER/8/2017,yaitu Wilayah I Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, NTB, Sulawesi dan Bali harga di gudang curah Rp 8.100 per kg dengan HET Rp 9.450 per kg.

Wilayah  II meliputi Sumatera kecuali Lampung dan Sumatera Selatan, NTT dan Kalimatan harga di gudang curah Rp 8.600 per kg dengan HET Rp 9.950 dan Wilayah III meliputi Maluku dan Papua,harga di gudang curah Rp 8.900 per kg dengan HET Rp 10.250 per kg.

 ‘’Realisasi KPSH sampai dengan 6 November 2018 sebesar 402.628 ton dengan rata-rata realiasai 3000- 3.500 ton per hari dan mengalami tren kenaikan sejak Oktober 2019. Di Jakarta,realisasi KPSH sebesar 46.321 ton,’’pungkas Budi Waseso.



# dan | Humas Kementerian BUMN

No comments:

Post a Comment

About Me


Bofet%2BHP
BOFET HARAPAN PERI JL. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
SELAMAT DATANG DI SEMOGA BERMANFAAT!