FS.VENEZUELA - Pasukan Venezuela pada hari Sabtu,(23/2) menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa yang menuntut untuk menyeberangi jembatan perbatasan yang tertutup ke Kolombia, wartawan BBC melaporkan.
"Kami ingin bekerja!" ujar mereka sambil bernyanyi menghadapi polisi anti huru hara Garda Nasional Venezuela yang menghalangi penyeberangan di Urena, sebuah kota di negara bagian Tachira.
Pada Jumat malam, Presiden Venezuela Nicolas Maduro memerintahkan penutupan keempat jembatan yang menghubungkan Tachira ke Kolombia.
Pemimpin oposisi Juan Guaido telah mengerumuni para pendukung di kedua sisi perbatasan untuk mendukung upaya untuk membawa bantuan kemanusiaan yang dipasok AS dari kota Cucuta, Kolombia, yang bertentangan dengan Maduro yang menolak bantuan itu sebagai dalih untuk intervensi AS.
Guaido, yang menyatakan dirinya bertindak sebagai presiden satu bulan lalu, menetapkan Sabtu untuk pertikaian atas bantuan yang sangat dibutuhkan, pada dasarnya berani militer untuk menghentikan mereka dari membawa bantuan masuk.
Di Urena, penduduk menuntut agar militer membiarkan mereka menyeberangi jembatan yang digunakan untuk bolak-balik ke Kolombia untuk bekerja atau untuk membeli barang yang tidak tersedia di Venezuela.
Setelah beberapa saat ketegangan meningkat, polisi anti huru hara maju dan mulai menembakkan gas air mata sementara beberapa pemrotes menanggapi dengan melemparkan batu.
Sekitar 40.000 warga Venezuela menyeberang dari Tachira ke Kolombia setiap hari, sebagian besar kembali pada hari yang sama.
"Saya harus menyelesaikan delapan jam kerja. Apa yang terjadi jika saya tidak muncul? Keluarga saya bergantung pada saya," kata Unay Velasco yang berusia 24 tahun tepat sebelum konfrontasi dimulai.
#dan
SEMOGA BERMANFAAT!
No comments:
Post a Comment