Oleh: Yanyan Supiyanti A.Md
(Pengajar di Sekolah Tahfidz & Member Akademi Menulis Kreatif)
|
Fokussumatera.com - "Sebaik-baik pemimpin kalian ialah yang kalian cintai dan mereka pun mencintai kalian, juga yang kalian doakan dan mereka mendoakan kalian. Seburuk-buruk pemimpin kalian ialah yang kalian benci dan mereka pun membenci kalian, juga yang kalian laknat dan mereka pun melaknat kalian" (HR Muslim dan at-Tirmidzi).
Seorang pemimpin akan senantiasa bertanggung jawab atas semua urusan rakyatnya. Ia selalu berupaya keras memenuhi semua kebutuhan rakyatnya. Ia tak akan membiarkan rakyatnya kelaparan, kesusahan, sakit, terlantar, terancam keselamatan jiwanya, dan sebagainya.
Sosok pemimpin sejati, ideal, dan terbesar sepanjang sejarah yang patut dicontoh yakni Rasulullah Muhammad Saw.
Rasulullah Muhammad Saw telah berhasil menjadikan bangsa Arab yang semula mempercayai banyak Tuhan menjadi bangsa yang bertauhid, hanya meyakini satu Tuhan, yakni Allah Swt.
Rasulullah Muhammad Saw juga telah berhasil menjadikan bangsa Arab yang semula terpecah-belah, sering bermusuhan dan banyak terlibat peperangan antarsuku dan antarkabilah menjadi bangsa yang bersatu-padu dalam satu ikatan akidah Islam.
Dan Rasulullah Muhammad Saw juga telah berhasil menyatukan kepemimpinan bangsa Arab yang sebelumnya terpecah-belah dalam banyak kepemimpinan suku/kabilah dan kerajaan-kerajaan kecil di dalam satu pemerintahan Islam (Daulah Islam) yang kekuasaannya meliputi seluruh jazirah Arab dan sekitarnya.
Keberhasilan Rasulullah Muhammad Saw tersebut, tidak lepas dari peran beliau sebagai pengemban risalah Islam, berdakwah di tengah-tengah masyarakat dengan hikmah dan dengan nasihat yang baik. Beliau pribadi yang mulia, selalu bersikap lemah-lembut, senantiasa memaafkan kesalahan pihak lain selama kesalahan itu terkait pribadi beliau, biasa memintakan ampunan kepada Allah Swt atas dosa dan kesalahan orang lain, dan sebagainya.
Beliau juga sebagai kepala negara yang hanya memerintah dengan Islam, hanya dengan menerapkan syariah Islam, atau hanya merujuk pada wahyu Allah Swt.
Dan beliau juga sebagai qadhi (hakim), selalu mengadili setiap perkara dengan seadil-adilnya, tanpa pilih-kasih, tanpa diskriminasi, termasuk terhadap keluarga beliau sendiri. Sebagaimana sabdanya:
"Andai Fathimah (putri Muhammad Saw) mencuri, aku pasti memotong tangannya" (Syarh al-Bukhari li Ibn Bathal, 15/442).
Wallahu a'lam bishshawab.[]