Breaking News

Tuesday, April 23, 2019

Kala Generasi Tergerus Liberalisasi


                                                    Oleh: Yanyan Supiyanti A.Md
                     (Pengajar di Sekolah Tahfidz & Member Akademi Menulis Kreatif)

Fokussumatera.com - Bak jamur di musim hujan, sekularisme dan liberalisme menyuburkan kerusakan mental dan menghancurkan generasi secara massif.

Dilansir oleh Viva.co.id, pada tanggal 14 April 2019, polisi menyelidiki kasus belasan bocah di Garut yang diduga ketagihan seks menyimpang karena nonton video porno. Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Garut, Jawa Barat, dikerahkan untuk mengungkap kasusnya.

Belasan anak dibawah umur asal Kampung Cipeuteuy, Kelurahan Margawati, Kecamatan Garut Kota, mengalami ketagihan seks tak lazim. Mereka melakukan adegan syur layaknya penyuka sesama jenis setelah menonton video porno.

Remaja adalah masa-masanya ingin mencoba dan mencari tahu. Energi dan semangat mereka yang begitu besar mendorong mereka untuk senantiasa penasaran terhadap hal yang baru.

Di era digital ini, media menjelma sebagai mesin perusak dan penghancur generasi muslim. Generasi yang cenderung merujuk pada media sosial dan situs web sebagai sumber informasi terancam terpapar oleh berbagai dampak buruk era digital. Tapi, memang demikianlah watak kapitalis sekularis. Industri berbau porno yang memicu pergaulan bebas perusak generasi akan terus dijajakan demi meraup keuntungan materi.

Penyebab semua itu karena diterapkannya sistem kapitalisme sekularisme yang sedang mencengkeram dunia saat ini. Sistem ini telah mengakibatkan disfungsi keluarga, terutama aspek keteladanan dan bimbingan dari orang tua. Posisi strategis orang tua sebagai penanam nilai dan pembentuk karakter telah digantikan oleh internet.

Sistem pendidikan kapitalis sekularis juga telah menjadi faktor penyumbang penyebab kerusakan generasi.

Sistem Islam melindungi generasi dari kerusakan media dan pergaulan bebas secara komprehensif.

Secara individu, generasi dibentengi dengan akidah dan keterikatan terhadap hukum syara, yang akan memfilter sehingga tidak akan terbawa pada trend yang bersifat negatif.

Keluarga dan sekolah yang berkewajiban menanamkan kepribadian dengan menjadikan akidah Islam sebagai landasan berpikirnya dan senantiasa menjadikan standar perbuatannya terikat pada hukum Islam.

Adanya kontrol dari masyarakat dan negara yang menjamin kesejahteraan masyarakat, agar orang tua dapat fokus dalam mendidik anak.

Di samping itu, negara pula yang menjamin keberlangsungan sistem pendidikan yang kondusif. Negara pulalah satu-satunya pihak yang berwenang memosisikan media sebagai sarana yang memperkokoh kepribadian pelajar yang sudah terbentuk dengan memberi sanksi tegas kepada para insan dan institusi media yang berpotensi merusak generasi. Dan kesemuanya ini mustahil diterapkan jika masih dalam kungkungan sistem kapitalisme sekularisme.

Hanya dengan penerapan Islam secara kaffah generasi pengukir peradaban nan gemilang akan terwujud kembali sebagaimana dulu di masa kejayaan Islam.


Wallahu a'lam bishshawab...

About Me


Bofet%2BHP
BOFET HARAPAN PERI JL. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
SELAMAT DATANG DI SEMOGA BERMANFAAT!