Oleh: Nelliya Ummu Zahra ( Member Amk) |
Fokussumatera.com - Berakhirnya bulan Sya'ban maka kita kedatangan bulan Ramadhan. Bulan yang didalamnya kaum Muslimin yang telah baligh diwajibkan untuk berpuasa.
Sebagaimana firman Allah Swt:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدىً لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْه
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu,” (QS. Al-Baqarah: 185)
Bulan yang kehadirannya amatlah dirindukan dan penuh keberkahan.
Rasulullah Saw Bersabda:
”Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian..” (HR. Ahmad, An- Nasa'i)
Banyak keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadhan. Salah satunya adalah bulan diturunkannya Alquran Karenanya, jika kita berada didalam bulan Ramadhan raihlah sebanyak-banyaknya keberkahan dari bulan ini.
Berpuasa menahan haus dan lapar serta apa-apa yang membatalkan puasa, dari matahari terbit hingga tenggelam. Tak jarang kita merasa tubuh lemas. Sehingga membuat mata mengantuk dan keinginan untuk tidur yang kuat.
Nah, disinilah kita berusaha bagaimana kita tetap semangat untuk terus berdakwah amar ma'ruf nahyi munkar saat kita sedang berpuasa. Meski tubuh kita lemas tapi tak mengendurkan semangat kita untuk terus berdakwah menyadarkan umat dari gelapnya pemikiran asing, dan wajibnya kita berislam kaffah dalam bingkai Negara Khilafah.
Puasa bukan alasan kita untuk bermalas-malasan. Sekalipun tubuh kita lemah karena tidak ada asupan makan yang masuk ketubuh kita selama kita berpuasa. Sehingga enggan untuk keluar rumah dan berdakwah.
Puasa juga tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak bergerak aktif menyadarkan umat Sebaliknya, bulan bulan Ramadhan inilah kesempatan kita untuk meraih amalan yang akan Allah Swt lipat gandakan. Dengan kesadaran ini, hendaknya kobarkan kembali spirit dakwah dalam diri kita. Senantiasa meminta kepada Allah swt untuk selalu dikuatkan.
Rasulullah Saw bersabda:
"Barangsiapa yang ingin mendekatkan diri di bulan ini kepada Allah dengan suatu amalan sunnah, maka pahalanya bagaikan melakukan amalan fardhu di bulan lainnya; dan barangsiapa melakukan amalan fardhu di bulan ini, maka pahalanya adalah 70 amalan fardhu di bulan lainnya” (HR Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya).
Tebarkan ilmu dengan duduk bersama dalam majlis ilmu. Yang di katakan oleh Rasulullah Saw sebagai taman-taman Surga. Membaca Al-Quran dan mentadabburinya, serta mengaplikasikan dalam kehidupan kita.
Spirit dakwah harus tetap kita jaga, karena bukan hanya saat kita lapang saja, kewajiban dakwah berakhir saat kembali kepada Allah Swt.
Rasulullah dan para Sahabat pun melakukan jihad(perang) pada bulan Ramadhan. Ini membuktikan meski saat itu mereka sedang berpuasa namun spirit dakwah tak pernah luntur.
Seperti Perang Badar Al Kubra ini terjadi pada bulan Ramadhan tahun kedua Hijriyah. Peperangan ini dimenangi oleh Islam dan inilah kemenanganagung pertama pejuang-pejuang Islam menentang kemusyrikan dan kebatilan. Kisah Perang Badar adalah peristiwa yang paling terkenal dan sangat banyak terdapat hikmah dan pelajaran di dalamnya. Selain itu, ada Perang Tabuk, Perang Zallaqah, dan Perang Ain Jalut
Yuk,jaga spirit dakwah kita meski kita sedang berpuasa sekalipun.Karena dakwah tidak akan berhenti, hingga kita kembali menghadap_Nya
Wallahu a'lam Bishshawab