FS.Padang(SUMBAR) - Pemerintah Kota Padang memyambut baik agenda kunjungan kerja (kunker) yang dilakukan Anggota Komisi IX DPR RI di Kota Padang.
Agenda kunker itu diketahui, dalam rangka meninjau secara langsung terkait pengawasan peredaran makanan dan minuman di bulan Ramadan 1440 H.
"Atas nama Pemerintah Kota Padang, kita tentu menyambut baik dan menyampaikan terima kasih kepada Komisi IX DPR RI yang telah melakukan kunker sekaitan pengawasan peredaran makanan dan minuman di Padang selama Ramadan kali ini," ungkap wako sewaktu menyampaikan sambutannya di hadapan rombongan tim kunker yang dipimpin Syuir Syam itu di Kantor BBPOM Padang, Selasa (21/5).
Selain dihadiri para Anggota Komisi IX DPR RI, kegiatan ini juga dihadiri rombongan dari Kementerian Kesehatan, Badan POM RI, Kepala BBPOM Padang Drs. Martin Suhendri, Apt. M. Farm, pimpinan OPD terkait Pemprov Sumbar dan Pemko Padang serta unsur terkait lainnya.
Mahyeldi melanjutkan, kunker ini begitu penting bagi Kota Padang khususnya, karena dalam rangka membahas sistem ketahanan pangan yang merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal. Sistem ini bertujuan untuk pemenuhan pangan bagi rumah tangga secara kualitas, maupun kuantitas, aman, merata dan terjangkau.
"Oleh karena itu, maka diperlukan pengawasan agar sistem ketahanan pangan senantiasa berjalan dengan baik. Hal ini sesuai Instruksi Presiden No.3 Tahun 2017 tentang Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan. Diantaranya pengawasan penggunaan bahan tambahan pangan, pangan kadaluarsa, rusak dan tanpa izin edar," ucapnya.
Hal ini kata Mahyeldi, sebagai upaya proteksi terhadap masyarakat agar dapat mengkonsumsi pangan yang aman, bermutu dan bergizi. Sebagaimana Pemko Padang melalui OPD terkait telah berkoordinasi dengan BBPOM Padang terkait peningkatan pengawasan obat dan makanan.
"Pengawasan pangan selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri memang harus dilakukan secara intensif, karena momen ini kerap kali dimanfaatkan oleh pelaku usaha yang tidak bertanggungjawab dan nekat menjual produk yang tidak memenuhi syarat keamanan dan mutunya.
"Maka itu kami berharap, melalui kunker Komisi IX DPR RI ini dapat menghasilkan rekomendasi kepada berbagai mitra kerja untuk melakukan upaya-upaya yang diperlukan agar masyarakat dapat mengkonsumsi pangan yang aman, bermutu dan bergizi," tukuk wako.
Lebih lanjut Mahyeldi pun juga mengusulkan beberapa hal kepada tim kunker Komisi IX DPR RI untuk dapat menyikapi beberapa kasus-kasus yang ada di Kota Padang. Seperti diantaranya sekaitan penyalahgunaan bahaya menghisap lem (ngelem) yang kerap dilakukan anak-anak dan remaja.
"Maka itu, ini perlu dikontrol tentang zat-zat yang terkandung dalam lem ini. Kita di Kota Padang sudah merancang Peraturan Daerah (Perda) terkait pembatasan peredarannya. Karena memang bahayanya begitu besar dan harus disikapi secara cepat dan tegas," ujarnya.
Selanjutnya kata wako lagi, hal lain yang perlu disikapi juga tentang kehalalan suatu vaksin yang kerap menjadi polemik di tengah masyarakat.
"Maka untuk itu kepada Komisi IX DPR RI bersama Kementerian Kesehatan dan pihak terkait lainnya, memang memiliki tupoksi untuk menjelaskan jaminan kehalalannya. Karena memang, keamanan dan kejelasan apa yang dikonsumsi dan apa yang dipakai itu harus jelas dari berbagai aspek," tandas wako.
Sementara itu Syuir Syam selaku ketua tim kunker Komisi IX DPR RI menyebut, kunker ini dilakukan untuk memberikan informasi dN sosialisasi kepada masyarakat bagaimana makanan-makanan yang dikonsumsi itu sehat atau tidak dicampuri bahan pengawet dan pewarna yang merusak kesehatan.
"Oleh sebab itu kita perlu melakukan kunker ke berbagai daerah di Indonesia dan hari ini di Kota Padang. Tadi kita sama-sama masuk ke Pasar Lubuk Buaya dan alhamdulillah dari hasil pemeriksaan anggota BBPOM tidak ada menemukan pedagang yang menjual pangan dengan melanggar aturan," cetus anggota DPR RI dari Dapil Sumbar I tersebut.(David)