09 Mei 2019
FS.Padang(SUMBAR) - DPRD Sumatera Barat melalui komisi V melakukan evaluasi terkait realisasi APBD 2018 dengan instansi terkait dilingkungan pemerintahan daerah Sumatera Barat, kegiatan hearing ini dihadiri Dinas Sosial, Dinas Perpustakaan dan Arsip, Dinas Pariwisata , Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Dinas Kebudayaan , pada Kamis, (9/5).
Pada rapat tersebut DPRD Sumbar dengan OPD di lingkungan Provinsi Sumatera Barat guna memberikan tanggapan atau masukan terkait evaluasi realisasi APBD 2018 di tiap tiap OPD yang rendah.
Terutama menyangkut program bantuan pusat APBN2018, ini semua dipertanyakan buat dinas pendidikan dan dinas social.
Adib fikri mengatakan untuk berkomitmen untuk memperjuangkan umar bakhri dengan catatan sesuai dengan kemampuan dan hasil kerja.
Walaupun didinas pendidikan terdapat sisa anggaran sebesar 7,7 milyar, komitmen kita untuk tidak membedakan antara sekolah swasta dengan sekolah negeri dalam pengelolaan kemajuan pendidikan.
Adib Fikri menjawab Malah pengawas sekolah kita SK kan untuk melkukan monotoring ke sekolah-sekolah swasta.
Aristo Munandar juga mempertanyan pada Kadis Pendidikan yang baru dilanti Adib Fikri bahwa masih banyaknya persoalan persoalan di Sekolah yang mempengaruhi kualitas pendidikan seperti kurikulum muatan lokal yang belum sesuai dengan keadaaan lingkungan di Sumatera Barat.
Kita mau menciptakan sekolah sebagai surau milenial agar dapat menjawab tantangan zaman bagi sekolah SMA, karena lulusan SMA sebagai sekolah pencetak pengangguran.
Kepala dinas Sosial Sumbar H. GAFFAR, menyampaikan masuknya dana bantuan pusat/ APBNtahun2018 meresap tepat sasaran dengan program “by name, by address” karena sebagai dinas sosial segala bantuan yang diberikan ke kabupaten kota di Sumbar berdasarkan data real dari mereka.
Dana Pusat tersebut diserab melalui program WRSE (bantuan pangan nontunai yang diberikan kepada Wanita Rawan Sosial Ekonomi, Aristo menambahkan bahwa Program dinas sosial merupakan upaya pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan terpadu untuk semua OPD yang ada yang dikenal dengan TPPKD.
Termasuk dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak agar semua OPD berkerjasama dalam menanggulangi kemiskinan di wilayahnya masing-masing. Ujar Aristo
#RED/JS