By : Kamila Khairani
(Penulis, Sastrawan dan Pendidik Generasi)
Fokussumatera.com - Tak mungkin bagi malam mendahului siang
Siang pun tak dapat memasuki malam
Bintang gemintang, bulan, matahari
Semua beredar pada garis edarnya
Sesuai kadar dan keteraturan yang indah
Yang telah dijelaskan dalam kalam nan mulia
Ada pilihan yang mesti dijatuhkan
Ada ketentuan yang mesti dijalani
Semua harus baik menurut standar yang benar
Baik menurut pandangan Allah SWT semata
Bukan baik menurut pandangan manusia
Maka tunggulah dengan kesabaran yang indah
Sabarlah wahai diri
Semua ada masanya
Semua berlaku pada waktunya
Jangan pernah memaksa kehendak
Atau penyesalan lah kesudahannya
Bunga-bunga merekah dan gugur pada musimnya
Metamorfosis pun juga sebagai penentu
Ritme alam, pergantian musim
Tak ada satu pun yang protes
Semua menerima ketentuan Tuhan - nya
Lantas, mengapa kah tak mampu menahan diri?
Mengapa seolah menjadi berontak?
Bukankah sabar mengundang ikhlas?
Mengumpulkan pundi amal sebanyak mungkin
Bukankah senja pun tak dapat menangkap jingga?
Hanya mampu membersamai sekejap saja
Meski harap tuk selalu bersama
Meski harap tak akan berpisah
Bukan berarti jingga yang tak setia
Namun senja harus paham goresan takdir
Harus selalu berlalu, berpamitan dan pergi
Tanpa pernah melihat cahaya bintang di atas sana
Kerinduan hati dan kerapuhan jiwa
Jangan sampai melemahkan diri
Jangan sampai mengantarkan pada kekufuran
Akan segala nikmat yang telah dianugerahkan
Jadikan sebagai sarana untuk lebih dekat
Pada sang pemberi barokah
Allah Swt menjeda bukan berarti benci
Bukan berarti tak peduli dan meninggalkan
Hanya ingin berikan waktu tuk berbenah
Agar kita lebih bersedia jalani segalanya
Percayalah duhai diri
Tak kan ada yang tertukar
Kita ataupun mereka
Akan datang pada orang yang tepat
Di waktu yang tepat pula
Jangan memaksa memanen
Bila musim panen belumlah tiba
Apa yang hendak dipanen?
Bila tak ada yang ingin dipanen
Belum saatnya pagi kita tuk memanen
Tunggulah, sabarlah sebentar lagi
Teruslah memupuk dan menjaga
Agar pabila telah tiba masanya
Kebahagiaan turut pula menjelma
Saat segala ikhtiar telah di ambang batasnya
Sudah tak sanggup bagiku untuk berlari lagi
Hanya mampu melayangkan bait-bait do'a
Tuk melintasi langit tertinggi di atas sana
Cukuplah tawakkal menjadi penentu
Hingga saatnya Allah Swt berikan putusan yang terbaik
Bagi perkara dan keresahan ini
Bogor, 19 Juli 2019
Kala embun menjalarkan kesejukannya