FS.Sarolangun(JAMBI) - Musim kemarau yang sebelumnya melanda Kabupaten Sarolangun mengakibatkan munculnya titik api dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), yang bahkan mencapai ratusan Hektar Lahan mengalami kebakaran.
Namun, saat ini musim kemaraupun sudah berlalu dan bisa dikatakan kebakaran hutan dan lahan sudah sangat jauh berkurang, sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarolangun menyebutkan status karhutla di Kabupaten Sarolangun sudah dianggap selesai.
"Untuk siaga karhutla mungkin pada saat ini tanggap sudah sesuai," kata Kepala Pelaksana BPBD, Trianto, Sip, Me, Jumat (29/11) kemarin saat dijumpai di ruang kerjanya.
Terkait
Katanya, saat ini berdasarkan laporan dari Badan Meteorolgi, Klimatolohi dan Geofisika (BMKG) bahwa saat ini sudah memasuki musim penghujan dengan intensitas hujan yang sedang. Diperkirakan musim penghujan ini akan terjadi hingga pada bulan Februari tahun 2020 mendatang.
"Kondisi saat ini akan memasuki musim hujan, sekarang curah hujan mungkin sudah memasuki masih dikategorikan tahap sedanglah. Karena saat ini kedepannya laporan dari bmkg, kita sudah memasuki musim hujan artinya kedepan curah hujan sudah mulai masuk ke kabupaten sarolangun, biasanya seperti yang kita alami, sampai bulan februari, "katanya.
Pada musim penghujan ini, lanjut mantan camat mandiangin ini, bahwa beberapa daerah di sarolangun berpotensi terjadinya banjir dan longsor.
Potensi banjir akan terjadi di daerah-daerah yang berada di aliran sungai (DAS) baik sungai Batang asai, sungai Batang Limun dan sungai Batang tembesi. Sementara longsor terjadi di daerah pegunungan dan perbukitan seperti di Kecamatan Batang Asai, Kecamatan Limun dan Kecamatan Cermin Nan Gedang.
"Biasanya kalau sudah rawan banjir kabupaten sarolangun kalau musim hujan, ini yang pertama daerah limpahan air sungai dari kabupaten lain, karena kita pada posisi tengah, diatas kita ini ada bangko, kerinci, secara otomatis kita kemungkinan besar akan kena dampak banjir kiriman," katanya.
Maka ia menghimbau kepada masyarakat khususnya yang berada di daerah aliran sungai untuk mewaspadai terjadinya banjir, akibat luapan air sungai seperti tahun-tahun sebelumnya. Bagi masyarakat yang melintasi perbukitan ataupun berada di daerah pegunungan agar waspada terhadap longsor apalagi ketika melintas pada saat hujan terjadi.
"Kita berharap agar masyarakat untuk selalu waspada. Daerah Batang Asai, Limun, CNG, ini kemungkinan besar yang bisa terdampak banjir karena sudah di huluan sungai ini waspada. Dan daerah perjalanan Sarolangun - Batang Asai, Sarolangun - Limun dan CNG, agar waspada, karena ini mohon maaf potensi daerah rawan bencana longsornya cukup tinggi," katanya.
"Dari kesiapan kita sudah siapkan peralatan sudah oke, tim yang bertugas sudah setan by kemudian pemasangan rambu-rambu juga sudah, kemudian ada titik pemasangan EWS, untuk tinggi permukaan air sungai secara elektronik bisa menyampaikan pesan potensi banjir," kata dia menambahkan.
#ros/iid
No comments:
Post a Comment