FS.Sarolangun(JAMBI) - Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi jumlahnya sudah mencapai ratusan yang tersebar di seluruh desa dan Kelurahan dalam wilayah Kabupaten Sarolangun.
Peningkatan kuantitas lembaga paud tersebut juga dibarengi dengan peningkatan kualitas lembaga paud, yang dibuktikan dengan terus bertambahnya lembaga paud yang sudah terakreditasi sebagai tanda dalam memperoleh kualitas mutu pendidikan lembaga paud.
Namun, kedepan pemerintah daerah tetap perlu memperhatikan sarana dan prasana lembaga paud dan juga kesejahteraan tenaga pendidik atau guru paud yang ada di Kabupaten Sarolangun.
Atas hal tersebut, Bupati Sarolangun Drs H Cek Endra mengaku berkomitmen bagaimana kedepan kualitas lembaga paud di Kabupaten Sarolangun untuk dapat ditingkatkan, sebab keberadaan lembaga paud ini sangat penting untuk mewujudkan anak usia dini yang sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia sebagaimana tema dalam pelaksanaan gebyar paud tahun 2019 ini.
"Hari ini kita melaksanakan gebyar paud, alhamdulillah perkembangan paud di sarolangun luar biasa, baik dari segi jumlah lembaga PAUD dan juga akreditasi lembaga paud ini makin hari sudah semakin banyak. Saya harap komitmen pemerintah kedepan agar meningkatkan kesejahteraan guru paud," kata Cek Endra, Senin (09/12) kemarin usai menghadiri kegiatan gebyar paud di Laman Basamo Sriwijaya.
Komitmen tersebut, kata Bupati agar pemerintah Kabupaten sarolangun bersama pihak legislatif untuk dapat bekerja sama dalam menganggarkan peningkatan insentif para guru paud ini, namun tentunya dinas pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) agar segera membuat perencanaan dan usulan nya.
Ia juga meminta kedepan agar dana lokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat, agar diusulkan untuk peningkatan kualitas lembaga paud, karena saat ini pengelolaan lembaga paud di sarolanyun masih banyak melalui swadaya masyarakat.
"Kalau yang menggunakan anggaran agar segera diusulkan, dan kemudian kalau menggunakan dana desa nanti saya perintahkan agar dalam Alokasi Dana Desa (ADD) ini dibuatkan menu untuk membantu pengelolaan paud di desanya masing-masing, baik untuk kesejahteraan guru maupun meningkatkan kualitas paud. Sampai saat ini sebagian besar paud ini dikelola oleh masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kadis Dikbud Helmi mengatakan untuk sarana dan prasarana lembaga paud kedepan memang memerlukan kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah desa.
Sebab, saat ini sudah ada sebagian desa yang sudah membuat kebijakan untuk membantu pengelolaan lembaga paud di desanya.
"Kemarin kami sudah rapat dengan pengelola paud se Kabupaten Sarolangun untuk menyampaikan ke desa, tapi sudah ada desa yang welcome dengan lembaga paud. Maka, kita dorong kedepan bagaimana ada sinkronisasi dengan pemerintah desa di dalam alokasi dana desa, untuk mendorong kegiatan lembaga paud di desa, " katanya.
Ia juga berharap kedepan para tenaga pendidik lembaga paud untuk memberikan implementasi pendidikan karakter kepada anak-anak usia dini tersebut. Sebab, anak-anak usia dini memang harus ditanamkan atau diberikan contoh yang baik untuk menanamkan perilaku yang disiplin, akhlak, kemauan dan pandangan kedepannya seperti apa dalam bentuk sikap dan perbuatan.
Katanya, tenaga paud di sarolangun untuk saat ini memang masih memiliki keahlian yang tanda atau belum Sarjana PAUD, tapi dalam menyikapi itu pihaknya sudah melakukan peningkatan pelatihan pengelola paud, dengan studi ke Cianjur belum lama ini, dengan harapan 20 orang lebih yang diberangkatkan khusus untuk pengelolaan paud, dapat memberikan ilmu dan penyebaran pengalaman yang didapatkan kepada pengelola paud yang lain.
"Gebyar paud, menyikapi membuat anak sehat, cerdas dan berakhlak mulia, kita harapkan implementasi dari aplikasi anak-anak itu yang paling penting. Ini akan didorong oleh sikap para tenaga paud itu, dengan cara memberikan praktek bagi anak-anak PAUD. Karena dengan mencontoh tingkah laku, anak-anak PAUD lebih cepat menangkap.
"Untuk sarana prasarana lembaga paud kita akan berkoordinasi dengan Kementrian, karena memang saat ini lembaga paud masih ada yang belum memadai. Kemudian kita harapkan juga
Tenaga pendidik paud banyak yang membandingkan dengan Sarolangun, sudah dianggarkan 3 miliar untuk insentif para guru di Sarolangun. Insentifnya 2.500 memang sangat kecil, tapi daerah lain tidak sama sekali," kata dia menambahkan.
Ros/iid
No comments:
Post a Comment