FS.Padang(SUMBAR) - Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat meluncurkan inovasi Pembangunan Kawasan Tertinggal Berbasis Kolaborasi atau disebut BAKATERASI. Ini menjadi solusi dari keterbatasan alokasi anggaran untuk pembangunan dari APBD.
Terkait inovasi tersebut disampaikan Camat Padang Selatan, Teddy Antonius STTP, MM saat menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang 2021) di Hotel Kawana, Ranah Parak Rumbio, Selasa (18/02/2020).
“Inovasi ini dilakukan dengan mendorong semua pihak terlibat dalam pembangunan, baik fisik maupun kegiatan pemberdayaan. Terutama kegiatan akan diarahkan pada kawasan yang masih kurang tersentuh kegiatan pembangunan,” kata Teddy.
Selain itu, usulan – usulan masyarakat melalui Rapat Koordinasi Pembangunan (Rakorbang) dari 12 kelurahan akan kembali digodok pada Musrenbang tingkat Kecamatan Padang Selatan. Meskipun belum pasti semua usulan yang telah diinput dalam e-planning kelurahan dapat direalisasikan, namun akan menjadi perhatian bersama nantinya.
“Memang belum tentu semua usulan masyarakat dapat diakomodir dan direalisasikan. Namun hal itu akan menjadi perhatian bersama untuk mencarikan solusinya,” ujar Teddy.
Selanjutnya, camat juga menyampaikan isu – isu strategis di wilayah kecamatan yang kaya dengan potensi pariwisata itu. Diantaranya, perlu menyikapi pengembangan destinasi wisata, menyikapi kenakalan remaja dan penyakit masyarakat dan beberapa isu lainnya.
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintah Setda Kota Padang Edi Hasymi mewakili Walikota Padang menyampaikan agar masyarakat menjaga hasil – hasil pembangunan. Apalagi pembangunan yang telah dialokasikan dari APBN dan APBD provinsi seperti pedestrian di kawasan Batang Arau dan Pantai Air Manis.
“Mari kita jaga hasil pembangunan tersebut untuk keindahan kota dan mempercantik kawasan destinasi wisata,” kata Edi Hasymi.
Lebih lanjut Edi Hasymi menilai inovasi kolaborasi atau BAKATERASI yang dibesut Camat Padang Selatan merupakan solusi yang baik untuk percepatan pembangunan di kawasan tertinggal.
“Mari kita bangun kawasan RT dan RW yang masih tertinggal dengan berkolaborasi,” tukasnya.
Pada musrenbang yang diikuti oleh para tokoh masyarakat dan tokoh pemuda, PKK dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka) ini menghasilkan sebuah komitmen. Komitmen yang ditandatangani oleh seluruh peserta musrenbang tersebut, yaitu sepakat anti pekat, maksiat dan aliran sesat.
Pihak kecamatan juga mengapresiasi pelaksanaan Rakorbang Kelurahan. Untuk kelurahan yang dinilai pelaksana terbaik rakorbang diberikan berupa hadiah.
Dalam musrenbang ini menghadirkan narasumber dari Kepala Bappeda, Medi Iswandi dan OPD terkait lainnya. (Hms)
No comments:
Post a Comment