FS.Sawahlunto(SUMBAR) - Masalah generasi muda dalam masyarakat erat kaitannya dengan sosialisasi dan modernisasi. Sosialisasi adalah proses penanaman nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah masyarakat. Sedangkan modernisasi yaitu proses menuju masyarakat yang modern. Proses sosialisasi yang keliru dapat menyebabkan penyimpangan pada generasi muda.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan di antaranya yaitu tidak adanya nilai dan norma ukuran prilaku menyimpang, adanya kepribadian yang memiliki kecendrungan untuk melakukan penyimpangan, kurangnya kontrol sosial atau pengawasan terhadap pelaksanaan norma di masyarakat serta kurangnya kegiatan positif yang dilakukan oleh generasi muda, sehingga generasi muda cenderung menghabiskan waktu untuk hal-hal uang kurang bermanfaat seperti bermain game/gedjet, narkoba, kenakalan remaja dan lain-lain.
Oleh karena itu gantilah hal-hal yang menghambat kemajuan dengan hal-hal positif baru yang sesuai dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat, sehingga generasi muda lebih dipandang sebagai generasi yang memiliki moralitas, memiliki semangat juang, memiliki pendirian, serta pemuda yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pendidikan, karena di tangan pemudalah maju dan mundurnya sebuah bangsa.
Untuk mewujudkan generasi muda yang memiliki moralitas, memiliki semangat juang, memiliki pendirian, serta pemuda yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pendidikan tentunya perlu disediakan ladang-ladang kegiatan positif dan bermanfaat seperti pendidikan dan pelatihan, sarana olahraga serta masih banyak sarana-sarana lain yang bisa disediakan pemerintah untuk kemajuan generasi muda.
Hal tersebut disampaikan Hartono, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Kota Sawahlunto kepada fokussumatera.com, hari ini, Senin 24 Februari 2020.
Pada kesempatan kali ini Hartono menyinggung masalah olahraga, bahwa kota Sawahlunto harus mempunyai atlit yang handal yang kedepannya dapat meningkatkan prestasi Kota Sawahlunto baik di tingkat daerah maupun di tingkat provinsi dan Nasional.
‘’Salurkanlah bakat generasi muda melalui kegiatan-kegiatan positif’ ujar Hartono.
Hartono yang juga ditunjuk sebagai Ketua Pengurus Cabang Tenis Meja (Pengcab) Kota Sawahlunto saat ini mendidik anak anak usia muda sebagai calon-calon Atlet Tenis Meja Kota Sawahlunto.
Hal ini dilakukan agar kedepannya Kota Sawahlunto mempunyai atlit Tenis Meja yang handal dan dapat mengharumkan nama Kota Sawahlunto di event olahraga khususnya olahraga Tenis Meja.
‘’Atlit yang kami didik sendiri rata rata berusia belasan tahun dan saat ini atlit yang kami berjumlah sekitar 25 orang. Kenapa kami membidik anak anak muda, karena saat ini kami melihat anak anak muda terlalu terdoktrin dengan hanphone dan game sehingga sangat disayangkan kalau potensi dalam diri anak anak kita tidak tergali dan saat ini Pengcap Tenis Meja sendiri melakukan latihan tiga kali dalam seminggu yang berlokasi di Sawahlunto tepatnya di samping Mesjid Al-Irsyad, Kelurahan Pasar Remaja’’ terang Hartono.
Hartono berharap atlet-atlet yang dididik ini nantinya akan menjadi atlet yang handal dan terdepan dalam mengembangkan cabang olahraga Tenis Meja khususnya di Kota Sawahlunto. (Z.Z.Dt.Malako)
No comments:
Post a Comment