10 Februari 2020
FS.SUMBAR - Perlu adanya sinkronisasi program dan kegiatan antara pemerintah provinsi dan kabupaten kota dalam mengupayakan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan para petani.
Hal tersebut dikatakan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno saat rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun 2019 dan sinkronisasi program kegiatan tahun 2020 Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan se Sumbar di Rocky Plaza Hotel, Senin (10/2/2020).
"Melalui forum ini, kami mengajak semua pihak untuk menyatukan perspektif perencanaan dalam mengembangkan pembangunan pertanian. Semua anggaran yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Kota hendaknya disinergikan demi meningkatkan kualitas hidup para petani," ujarnya.
Saat ini, sebut Irwan Prayitno, Sumbar masih termasuk prioritas di bidang tanam pangan holtikultura sehingga anggaran APBN tahun 2020 meningkat sebesar 19,6 persen dibandingkan tahun 2019 yaitu dari sebesar Rp108 miliar menjadi Rp129 miliar. Masing-masing daerah baik provinsi, kabupaten dan kota penanggung jawabnya adalah Kepala Daerah.
Irwan Prayitno menyebut, kebijakan Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI) yang baru diarahkan untuk pembangunan pertanian dengan Pola Pembangunan Konstra Tani. Konstra Tani berbasis data yang ditempatkan di Balai Penyuluh Pertanian (BPP).
"Artinya menteri ketika membutuhkan data akan melakukan telekomverens untuk meminta klarifikasi segala sesuatu tentang pembangunan pertanian," terang Irwan Prayitno.
Sementara, target pembangunan dengan dana yang tersedia, menteri pertanian mengurangi pendanaan yang bersifat konsumtif, sehingga kedepannya pembangunan pertanian dirahkan berbasis teknologi yang "Maju, Mandiri dan Moderen" (3M). Pemerintah tidak lagi banyak mensubsidi atau membiayai kegiatan pertanian.
"Tapi mengarahkan menggunakan KUR atau Kredit Pemerintah/Pembangunanyang disubsidi Pemerintah," ujar Irwan Prayitno. (hms sumbar)
No comments:
Post a Comment