FS.Tanah Datar(SUMBAR)-Dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia, Pemerintah terus berupaya melakukan perbaikan-perbaikan program pendidikan melalui berbagai cara. Saat ini Aklamasi Kompetensi Minimum (AKM) dan Survay Karakter (SK) sedang disosialisasikan sebagai pengganti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan rencananya AKM dan SK akan diterapkan mulai tahun 2021 mendatang.
Berkaitan dengan hal tersebut seluruh Guru SLTA Penyelenggara UNBK telah mengikuti stimulasi pelaksanaan AKM dan SK yang dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2020. Pelaksanaan AKM dan SK ini dilakukan serentak oleh Guru SLTA Penyelenggara UNBK se-Kabupaten Tanah Datar.
Hal tersebut disampaikan oleh Ardoni Ernanda, M.Ag Kepala MAN 3 Tanah Datar kepada fokussumatera.com, Selasa 03 Maret 2020 kemaren via pesan WhatsAPP. Ardoni mengatakan jumlah Guru yang mengikuti AKM dan SK dari MAN 3 Tanah Datar sebanyak 32 orang, dengan Penanggungjawab Bustami Nurdin, S.Kom.I
Tujuan AKM ini adalah Kementerian Agama memperkenal kepada Guru dan Siswa bagaimana Ujian Assesmen penganti Ujian Nasional ditahun 2021 nanti.
Ardoni juga menyampaikan Sekilas Gambaran tentang AKM dan SK
AKM dan SK, terdiri dari soal-soal yang mengukur kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter. Bentuk soal AKM akan diperkenalkan kepada siswa yang mengikuti simulasi UN tahun ini, sehingga ada kemungkinan pula bentuk-bentuk soal tersebut juga akan keluar saat UN utama nantinya. Sedangkan bagi guru juga akan diperkenalkan bentuk soal AKM sebagai gambaran bagaimana mengelola proses pembelajaran kedepannya dan bagaimana melakukan penilaian dengan bentuk soal AKM.
Bentuk soal AKM yang diperkenalkan kepada guru, tidak terbatas hanya untuk guru mata pelajaran yang di UN-kan saat ini, akan tetapi untuk semua guru mata pelajaran. Artinya bentuk soal AKM merupakan bentuk soal lintas kompetensi, lintas bidang dan/atau lintas mata pelajaran. Tidak lagi membedakan mata pelajaran secara signifikan akan tetapi melihat sebuah kompetensi sebagai gambaran utuh dari puzzle berbagai mata pelajaran. Mata pelajaran yang ada akan menjadi “tools” untuk membentuk kompetensi tersebut.
Pak Menteri menjelaskan bahwa materi AKM ada dua yaitu literasi (baca-tulis) dan numerasi. “Literasi' bukan sekadar kemampuan membaca, tapi juga kemampuan menganalisis suatu bacaan serta kemampuan untuk mengerti atau memahami konsep di balik tulisan tersebut. Sedangkan 'numerasi' adalah kemampuan menganalisis menggunakan angka. Dia menekankan 'literasi' dan 'numerasi' bukan tentang mata pelajaran bahasa atau matematika, melainkan kemampuan murid-murid menggunakan konsep itu untuk menganalisis sebuah materi. Bukan berdasarkan mata pelajaran lagi. Bukan berdasarkan penguasaan konten materi.
Tahun ini AKM dan SK akan diujicobakan, baik pada siswa maupun guru.Rencananya tahun 2021 AKM dan survey karakter sudah diterapkan sebagai pengganti UN. (ppwi-td-ard/Z.Z)
No comments:
Post a Comment