01 Maret 2020
FS.SUMBAR - Himpunan Penguasaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumbar harap kan investasi industri berkembang di Kabupaten Solok Selatan (Solsel).
Harapan tersebut terkait adanya rencana penambahan kapasitas sebesar 65 Megawatt (MW) dari Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh, dan telah berproduksinya PLTP tahap awal sebesar 80 MW.
"Kita berharap dengan adanya penambahan daya itu bisa berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan investasi industri di Solsel," kata Ketua Bidang SDA Energi Mineral dan Lingkungan HIPMI Sumbar Dede Pasarela pada Harianhaluan.com, Sabtu (29/2/2020).
Menurutnya, Supreme Energy dalam tahap diskusi dengan PLN dan Kementerian ESDM untuk pengembangan PLTP tahap ke-dua. "Dengan adanya Energi baru Terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan di Solsel akan bisa menggenjot minat para investor," katanya.
Selain itu, kata Dede, megaproyek itu juga berpeluang untuk menumbuhkan pengusaha lokal atau pengusaha pemula. "Jadi kami berharap juga adanya kesempatan yang diberikan oleh Supreme Energy terhadap pengusaha lokal secara professional. Dengan adanya project ini juga meningkatkan perputuran keuangan yang melebihi APBD Solsel," ujarnya.
CEO PTSEML, Nisriyanto memperkirakan pengembangan tahap dua membutuhkan investasi US$ 400 juta atau setara Rp 5,4 triliun. Apabila kesepakatan dengan PLN bisa diselesaikan pada tahun ini, maka PTLP Muara Laboh tahap ke-dua ini dapat berproduksi pada akhir 2024.
"PLTP Muara Laboh kontrak selama 30 tahun ke depan dengan PLN untuk memperkuat daya listrik dijalur Sumatera bagian tengah," ujarnya. (H/hms sumbar)
No comments:
Post a Comment