FS.Tanah Datar(SUMBAR)-Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Tanah Datar, dr. Yesrita Zendrianis, M.Kes menghimbau agar warga masyarakat yang baru datang dari daerah terjangkit untuk mengisolasi diri secara mandiri hingga menghindari kontak langsung dengan keluarga lainnya. Jika selama isolasi tersebut mengalami gangguan kesehatan, diharapkan langsung memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat. Himbauan tersebut disampaikan dalam rangka untuk memutus mata rantai penularan wabah Covid-19.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Tanah Datar terus berupaya menekan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) melalui Dinas Kesehatan. Hingga saat ini sebanyak 39 orang yang berkontak langsung dengan 1 orang positif Covid-19 telah diberangkatkan untuk dikarantina yang berlokasi di Diklat Kemendagri Baso, Kabupaten Agam, terhitung dari masa inkubasi tertanggal 18 sampai dengan 31 Maret 2020 dengan sisa karantina selama 3 hari ke depan.
“Seluruh peserta karantina melakukan aktifitas rutin seperti biasanya, ia hanya beristirahat, minum vitamin, berjemur, berolahraga sembari petugas mengecek kesehatannya setiap hari, jika hasilnya baik-baik saja akan segera dipulangkan, tak ada yang harus ditakutkan selama masa karantina itu,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Tanah Datar Dr. Yesrita, di Posko Gugus Tugas Covid-19, Pagaruyung, Minggu 29 Maret 2019 kemaren.
dr. Yesrita juga mengingatkan agar warga selalu waspada dan tetap mentaati himbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah, dan hanya keluar rumah juka memang benar-benar ada keperluan yang penting. Selain itu juga diingatkan agar selalu waspada dan tetap menjaga kesehatan dengan menjalankan pola hidup bersih.
Sedangkan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dalam rapat telekonferensi bersama 19 Kepala Daerah, mengatakan cara menghambat pergerakan manusia melanjutkan perpanjangan libur sekolah, penutupan tempat wisata, beribadah dan bekerja di rumah.
Untuk mengantisipasi kedatangan perantau akan dilakukan pemeriksaan melalui posko yang ditempatkan di berbagai pintu masuk ke Sumatera Barat, itu menjadi pokok penting dalam pembahasan tersebut karena memang kasus Covid-19 pertama kali ditemukan disebabkan masyarakat yang datang dari luar daerah.
“Kita akan melakukan pembatasan secara selektif masuk orang luar daerah ke Sumatera Barat baik melalui udara, darat dan laut walaupun perjalanan laut hanya dari Nias ke Mentawai. Pembatasan selektif ini dimaksud dengan mengontrol kedatangan orang luar daerah ke Sumatera Barat,” ujar Irwan Prayitno. (Z.Z/hms)
No comments:
Post a Comment