FS.Tanah Datar(SUMBAR)-Hasil karya masa lalu dari para leluhur, saat ini menjadi bukti sejarah dan bukti perjuangan yang perlu dijaga, dirawat dan diperlakukan sebaik mungkin sehingga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tidak hilang dan bisa dinikmati generasi saat ini.
Peninggalan sejarah yang dapat berupa Prasasti, Naskah kuno, Candi, Benteng, Masjid, Istana atau Keraton, Monumen atau tugu, Makam dan lain-lain adalah saksi bisu sejarah masa lampau. Agar nilai sejarah dan perjuangan kita tetap tertanam di hati generasi penerus, maka peninggalan-peninggalan sejarah tersebut haruslah dijaga dan dipelihara dengn baik.
Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar, Nurmantias, Selasa (03/03/2020) di ruang kerjanya di Pagaruyung.
“BPCB mempunyai Visi Terwujudnya Kelestarian Cagar Budaya sebagai Aset Budaya Bangsa dan Pembentuk Karakteristik Bangsa yang didukung dengan peningkatan melalui lima misi BPCB Sumatera Barat yaitu, meningkatkan upaya pelestarian Cagar Budaya, profesionalitas SDM, kerjasama antar instansi dan lintas sektoral, meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat terhadap pelestarian Cagar Budaya dan menjalin kerjasama dengan LSM yang bergerak di bidang pelestarian budaya,” ungkap Nurmantias.
Ia menambahkan, saat ini ada 526 item cagar budaya yang telah terdata oleh BPCB namun baru sebagian yang ditetapkan menjadi cagar budaya. “Cagar Budaya di wilayah kerja BPCB Sumatera Barat dengan Wilayah kerja Provinsi Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau sejumlah 7.861 objek dengan perincian Provinsi Sumatera Barat sebanyak 526 Objek, Provinsi Riau sebanyak 141 objek, dan Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 119 objek, namun saat ini baru separuh yang ditetapkan jadi objek cagar budaya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Nurmantias menyampaikan, BPCB sebagai sarana publik siap terbuka untuk masyarakat yang ingin berkunjung. “BPCB Sumbar selalu terbuka menerima kunjungan masyarakat maupun siswa yang ingin menambah wawasan tentang kebudayaan sehingga bisa menumbuhkan rasa cinta dan pentingnya melestarikan cagar budaya,” tukasnya.
Sementara itu M. Yusuf, Pengkaji Pelestarian Cagar Budaya BPCB Sumbar sepakat yang disampaikan kepala BPCB.
“Seperti disampaikan pak Kepala bahwa kita terbuka untuk umum, beberapa hari lalu rombongan siswa dan guru SD Semen Padang sekitar 150 orang berkunjung melihat koleksi bersejarah yang ada di kantor kami seperti keris, piring eropa, mata uang dan lainnya,” ujarnya.
M. Yusuf juga berharap, BPCB bisa menjadi salah satu destinasi kunjungan ketika ke Tanah Datar. “Karena lokasi BPCB tidak seberapa jauh dari Istano Basa Pagaruyung, tentu tidak ada salahnya kita menghimbau para wisatawan juga menyempatkan untuk berkunjung ke sini, apalagi kita tidak pungut biaya masuk alias gratis. Kunjungan hari libur kerja, diharapkan masyarakat ataupun rombongan yang ingin berkunjung menyampaikan secara tertulis minimal 2 hari sebelum kunjungan ke BPCB Batusangkar dilakukan,” pesannya.
Dalam kunjungan itu rombongan SD Semen Padang dipandu Harry Iskandar Wijaya dari Pokja Dokhub BPCB Sumbar untuk memperkenalkan item yang ada serta juga dilaksanakan kegiatan pemberian cindera mata oleh Yusril dari pokja yang sama kepada salah satu perwakilan pengunjung. (ZZ/hms)
No comments:
Post a Comment