FS.Pasaman(SUMBAR)-Sebanyak 80 orang siswa-siswi tingkat SLTA sederajat se-Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat direkrut Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pasaman untuk menjadi kader anti narkoba.
"Ya benar, tahun 2020 ini kita kembali merekrut siswa-siswi tingkat SLTA se-Pasaman untuk dijadikan Satgas kader anti narkoba. Hal ini kita lakukan untuk mengantisipasi peredaran gelap narkoba di Kabupaten Pasaman," kata Kepala Kesbangpol Pasaman, Aprisal kepada Wartawan, di Linjuang Tonang Kecamatan Lubuksikaping, Minggu (15/3) kemarin.
Menurutnya, pembentukan kader anti narkoba ini setidaknya dapat menjadi sebuah strategi jitu dalam menciptakan “agen of change (agen perubahan)" untuk melawan jaringan sindikat peredaran gelap narkotika, karena kader anti narkoba ini telah diberi pengetahuan dan komitmen dalam membentengi diri terhadap penyalahgunaan narkoba.
"Para kader anti narkoba yang kita rekrut ini kita berikan pelatihan dan pengetahuan tentang jenis-jenis narkoba yang ada. Kita juga telah mendatangkan narasumber dari BNN Kabupaten Pasaman Barat, Kapolres Pasaman, pihak Kesbang Pol, dan Ulama untuk memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba kepada kader kita," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten Pasaman telah mempunyai komitmen tegas serta kesungguhan dalam menahan laju agresifitas ancaman narkoba di Kabupaten Pasaman.
"Pembentukan kader anti narkoba ini merupakan salah satu langkah untuk meminimalisir para pelaku narkoba, baik itu dilingkungan masyarakat, maupun dilingkungan sekolah," tuturnya.
Menurutnya, sebuah bangsa akan hancur jika generasi mudanya rusak. Generasi muda akan rusak, jika semua pihak tidak mampu melakukan pengasuhan dan bimbingan dalam aspek spiritual, nilai dan prilaku keagamaan yang setinggi-tingginya, kepribadian, pikiran maupun prilaku mereka semua.
“Oleh karena itu, kita berkewajiban untuk memberikan perlindungan terhadap anak-anak dari hal-hal yang buruk, terutama menjadi korban penyalahgunaan narkoba ini," ucap Aprisal.
Di samping itu, dia juga mengimbau seluruh masyarakat agar dapat mendukung upaya menyelamatkan bangsa dari bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
"Kita sangat berharap, mereka akan menjadi penggerak dan motivator bagi lingkungan sekitar dalam mencegah penyalahgunaan narkoba serta menjadi partner bagi aparat penegak hukum dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba," tandasnya.
Kapolres Pasaman, AKBP Hendri Yahya dalam kesempatan itu sangat mengapresiasi pembentukan kader anti narkoba di daerah ini yang telah di gagas oleh Kesbang Pol Pasaman.
Dia menyebutkan, penanggulangan narkoba tidak dapat diatasi oleh individu tetapi harus melibatkan semua unsur, melihat saat ini narkoba sudah menjadi wabah bagi masyarakat. Untuk itu, ia mengajak semua pihak atau stakeholder terutama para pemuda dan lain-lain yang hadir untuk terlibat dalam penanggulangan masalah peredaran narkoba.
"Selain itu dijelaskan juga aspek kesehatan, hukum dan dampak penyalahgunaan narkotika, kami Berharap dengan kegiatan ini, para peserta juga dapat menebarkan ke masyarakat disekitarnya betapa bahayanya narkoba," harap Kapolres Pasaman, AKBP Hendri Yahya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesbang Linmas, Hafrizal Zul, SH yang membidangi kegiatan itu mengatakan, sebanyak 80 orang siswa-siswi tingkat SLTA se-Kabupaten Pasaman yang direkrut menjadi kader anti narkoba ini berasal dari 20 sekolah, mulai dari pelajar SMA, SMK dan MA. Dalam kegiatan itu, mereka sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
"Hingga saat ini, jumlah kader anti narkoba di Kabupaten Pasaman berjumlah 350 orang yang dibentuk tiga angkatan sejak tahun 2017, 2018, dan 2020 ini," terangnya.
Katanya, pembentukan kader anti narkoba ini digelar selama tiga hari, mulai Jum'at (13-15/3) bertempat di Linjuang Tonang Kecamatan Lubuksikaping Kabupaten Pasaman.
"Untuk tahun ini, Kabupaten Pasaman merupakan satu-satunya daerah yang perdana di Sumatera Barat yang melaksanakan pembentukan kader anti narkoba," tukasnya.
(Tri)
No comments:
Post a Comment