3 Maret 2020
FS.Padang(SUMBAR)-Nilai impor Sumatera Barat pada Januari 2020 mencapai 25,57 juta dolar AS atau naik 137,21 persen dibandingkan Desember 2019 yang mencapai 10,78 juta dolar AS.
Golongan barang impor terbesar Januari 2020 adalah pupuk sebesar 8,99 juta dolar AS, dan bahan bakar mineral mekanik 7,43 juta dolar AS.
Pada Januari 2020 impor dari Malaysia menduduki tempat teratas dengan peran 27,73 persen.
Sebelumnya Bank Indonesia mengeluarkan sejumlah rekomendasi yang perlu dilakukan pemangku kepentingan terkait untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat termasuk soal ekspor.
Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama menilai perlu diinisiasi even penghargaan bagi pengusaha di Sumbar yang berinvestasi dan melakukan ekspor terbesar untuk memotivasi pengusaha meningkatkan investasi dan ekspor.
Sejalan dengan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Barat Ramal Saleh menyampaikan potensi ekspor provinsi itu belum tergarap secara maksimal karena masih terfokus pada komoditas tertentu.
"Saat ini, ekspor kita masih terfokus pada minyak sawit mentah dan karet, seharusnya komoditas lain masih dapat dikembangkan," katanya, Selasa (3/3/2020).
Menurutnya, jumlah ekspor CPO dari Sumbar mencapai 70 persen, sedangkan komoditas karet sebesar 30 persen dari total ekspor.
"Hal ini perlu jadi perhatian karena masih banyak komoditas yang masih dapat dioptimalkan seperti kakao, pinang, dan vanila," katanya.(hms sumbar)
No comments:
Post a Comment