FS.Pasaman Barat(SUMBAR)-Pelaku bisnis agen perjalanan atau travel menyebut wabah virus corona (Covid-19) menimbulkan tantangan yang lebih berat pada tahun ini.
Direktur PT. Ratu Pasaman Jaya, Saiful yang akrab dipanggil "Ipul" kepada Insan Pers PerkumpulAn Jurnalis Online Pasbar di Kantornya, Jumat (17/4) menerangkan, bahwa berjangkitnya isu virus corona Covid 19 akhir-akhir membuat minimnya pemasukan bahkan bisa dibilang merosot tajam, atau sama sekali tak ada pemasukan.
Sebelumnya kita para pengusaha travel hanya meminta kepada seluruh Travel sebagai pengangkut tumpangan umum yang tergabung di PT. Ratu Pasaman Jaya, Simpang Empat, Pasaman Barat untuk beroperasi dengan durasi waktu minimal 1 pekan, tapi kini operasi terputus total diakibatkan penumpang yang tak ada sehingga omset pendapatan drastis terjadi penurunan total hingga hari ini.
Hal ini membuat unit Travel yang masih terikat dengan pihak lesing serba salah, sebab pihak lesing tidak memberi kelonggaran akibat terkena imbas covid 19.
"Sebelumnya ada 10 Unit Travel yang tergabung dengan kita, dan semua yang tergabung selalu siap beroperasi mengangkut penumpang kesetiap trayek yang ditentukan oleh pihak perusahaan," ujar Ipul.
Namun kini ada beberapa pengusaha bahkan sudah ada yang menutup usahanya lantaran minimnya pemasukan bahkan sama sekali tidak ada beroperasi.
Dengan adanya imbas dari covid 19 ini, Travel yang tergabung sampai hari ini hanya beroperasi satu unit Travel saja, bahkan yang lain bisa dikatakan mati total, dikarenakan memang penumpang tidak ada, sebab masyarakat saat ini takut bepergian akibat adanya himbauan pemerintah untuk tidak bepergian, takut terkena imbas virus corona covid 19 ini.
Saat ini menurut Ipul, bila ada Travel yang beroperasi, itu pun karena ada penumpang mendadak karena kepentingan yang wajib berangkat ketempat yang dituju, bahkan kadang penumpang yang diantar paling banyak hanya 3 orang hingga terpaksa pulangnya travel kita nihil, atau tak mendapat penumpang, sehingga untuk biaya operasi dan biaya BBM pun tak tertutupi.
Dijelaskannya sebelum adanya imbas dari covid 19 ini, setiap hari Travel yang beroperasi bisa mendapat masukan bersih sebanyak Rp.500 rb/orang, namun setelah adanya dampak dari virus ini penumpang yang akan dibawa pun tak ada, bahkan Travel yang beroperasi untuk minyak pun tak tertutupi.
"kita telah mencoba untuk unit travel yang masih memikiki ikatan dengan pihak Lesing, melalui permohonan agar diberi kelonggaran atau penundaan pembayaran storan kreditnya, namun tidak mendapat persetujuan dari pihak Lesing.
Dijelaskannya, adapun berupa kelonggaran yang diberikan dari pihak Lesing sendiri, yang biasanya pembayaran Rp.4194.000/Bulan dinaikan menjadi Rp 4350.000/Bulan, ditambah perpanjangan storan bulanannya sebanyak 3 bulan, itupun jika pihak nasabah menyetujui.
"Kalau seperti ini kelonggaran yang kami dapatkan dari pihak lesing, ini sama saja membunuh kami, hingga kami merasa pasrah apapun nantinya yang akan terjadi diakibatkan karena tidak sanggupnya untuk melakukan pembayaran storan, ulah mati totalnya usaha travel ini, kami selaku pihak nasabah siap menerima apa pun yang akan terjadi nantinya." keluhnya.
Demikian juga dari pihak Bank, setelah kami lakukan permohonan pengunduran pembayaran kami hanya mendapat kelonggaran, selama 1 tahun ke depannya dan bagi nasabah peminjam dana KUR mendapatkan kelonggaran selama 6 bulan.
"Semoga nantinya dengan adanya bantuan yang akan diberikan oleh Dinas Perhubungan dan Lantas Polres Pasbar kepada setiap sopir Travel, dapat membantu hidup kami, saat ini kami masih dalam pendataan pengumpulan Foto copy Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk, yang diminta oleh Kasat Lantas Polres Pasbar dan Pihak Dinas perhubungan," tandas Direktur PT. Ratu.
No comments:
Post a Comment