Breaking News

Sunday, April 19, 2020

Lestarikan Nilai Adat Budaya dan Sejarah, Nagari Pariangan Terbitkan Buku Monografi "Adat dan Budaya Nagari Pariangan"


FS.Tanah Datar(SUMBAR)-Nagari Pariangan, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat yang terkenal dengan sebutan ‘’Nagari Tuo Pariangan’’  dan dinobatkan sebagai ‘’Nagari/Desa Terindah di Dunia, merupakan modal yang sangat besar yang dimiliki Nagari Pariangan. Hal tersebut tentunya tidak lantas membuat masyarakat dan Pemerintah Nagari Pariangan merasa berpuas hati. 

Namun justru sebaliknya, Pemerintah Nagari beserta seluruh jajaran Pemangku kedaulatan di Nagari beserta masyarakat menjadikannya sebuah tantangan untuk memajukan Nagari menjadi lebih baik, lebih maju sehingga kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat bisa tercapai.

Untuk mewujudkan itu perlu adanya peningkatan-peningkatan  dan perbaikan serta melengkapi semua sarana dan prasarana yang ada. Ditunjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sehingga semua bisa berkolaborasi menjadi satu kesatuan yang utuh untuk melestarikan adat-istiadat dan kebudayaan di samping alam wisata yang memukau.

Sehingga nilai wisata di Nagari Pariangan betul-betul sempurna dan sulit untuk dilupakan bagi setiap pengunjung yang datang, mengukir kenangan yang membekas sehingga membuat pengunjung/wisatawan selalu ingin kembali.

Selain itu nilai-nilai sejarah alam, wisata, adat-istiadat dan budaya Nagari Tuo Pariangan juga harus dilestarikan dan diperkenalkan kepada generasi muda penerus pembangunan Nagari. 


Menyadari semua ini maka Kenagarian Pariangan membuat sebuah buku monografi "Adat dan Budaya Nagari Pariangan".

Keterangan tersebut disampaikan Wali Nagari Pariangan, April Khatib Saidi kepada fokussumatera.com Minggu, 19 April 2020. April menjelaskan bahwa  Buku tersebut  terdiri dari 6  Bab, yang berisi tentang Adat- Istiadat Salingka Nagari Pariangan yang terdapat di 4 Jorong Nagari Pariangan, Sejarah Adat dan Asal Mula Leluhur Minang yaitu : Titisan Silampuang Lampang, KA Gunuang Kapatoalo, KA Bukik Siguntang Guntang, Dirusuak Banto Nan Barayun, Dikida Batang Bangkaweh, Disinanlah Galundi Nan Baselo, Disinan Sirangkak Hitam Kuku, Disinan Buayo Putiah Daguak, Iliran Lantak Tigo Luak".

April menambahkan Buku Monografi tersebut juga berisi Peta dan Lokasi-Lokasi Sejarah di Nagari Pariangan. 

‘’Buku ini dicetak pertama tahun 2016 lalu oleh Tim Revitalisasi dan Reaktualisasi Budaya Lokal Nagari Pariangan yang terdiri dari  April khatib Saidi/saya sendiri selalu Wali Nagari, Aswardi St. Tumangguang dari unsur KAN Pariangan, H.Ariesno Dt. Andomo dari unsur Alim Ulama, Zainar, SH dari unsur Bundo Kanduang’’ tambah April Khatib Saidi menjelaskan.

Ditambahkannya, ‘’Pembuatan buku ini dibantu oleh editor Marwan, SE dan Drs.Khamaruzzaman, MA serta Drs Yusrizal. Pembuatan buku ini dengan harapan agar bisa menjadi panduan baik bagi masyarakat Pariangan sendiri maupun para pendatang atau pengunjung untuk berwisata sehingga bisa mengenal lebih baik dan lebih banyak tentang Nagari Pariangan, sehingga pelestarian budaya dan adat istiadat serta agama selalu menjadi prioritas utama dan nomor satu  baik  dimasa sekarang maupun masa-masa yang akan datang, sehingga terciptalah Pariangan Nagari atau Desa Terindah di Dunia yang hakiki, ibarat Pepatah Minang ‘’dak lapuak dihujan, dak lakang dek paneh" jelas April.

April juga berharap agar Buku Monografi tersebut juga bisa menjadi panduan para generasi penerus, generasi muda, anak cucu, khussunya di Nagari Pariangan sehingga ketika nantinya Tokoh-Tokoh masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Sejarah yang tua-tua sudah tiada, namun mereka masih bisa mengenal dan mempelajari adat budaya dan sejarah Nagari Pariangan, dan tetap menjaga dan melestarikannya.(Z.Z.Dt.Malako)

No comments:

Post a Comment

About Me


Bofet%2BHP
BOFET HARAPAN PERI JL. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
SELAMAT DATANG DI SEMOGA BERMANFAAT!