17 April 2020
FS.Padang(SUMBAR)-Untuk mengetahui perkembangan proses belajar mengajar (PBM) di kota Padang selama penyebaran covid -19 maka komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Padang melakukan kunjungan ke Dinas Pendidikan kota Padang pada Jumat (17/4).
Kunjungan Komisi IV DPRD Kota Padang ke Dinas Pendidikan ini dihadiri Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani, SH , Ketua Komisi IV Azwar Siry, SH,MM, Masrizal, SH wakil Ketua Komisi IV , Faisal Nasir, Dewi Susanti, Drs Muhidi,MM, Andi Wijaya, Donal Ardi, Mukhlis, Zuhardi Z. Latif, Wismar Panjahitan, Zalmadi,Endrizal, Sekwan DPRD Kota Padang , Elfauzi humas DPRD dan Anggota Komisi IV Lainnya.
Kunjungan Komisi IV DPRD Padang ke Dinas Pendidikan Kota Padang ini untuk meminta penjelasan pada Dinas Pendidikan mengenai proses belajar siswa yang diliburkan dan belajar di rumah selama situasi penyebaran covid-19 .
Pada kesempatan ini Azwar Siry selaku ketua Komisi IV mempertanyakan situasi di lapangan mengenai siswa pada saat ini belajar dengan mengambil kebijaksanaan dengan sistem mendengarkan RRI dan menonton TVRI serta menggunakan HP Endroid sebagai sarana untuk belajar di rumah apakah proses seperti ini dapat menimbulkan masalah baruh pada siswa dan orang tua di rumah.
Dikatakan Azwar Siry dampak antisipasi penyebaran covid-19 dimana siswa dituntut untuk menggunakan HP android, sedangkan HP tersebut tentu menggunakan paket data, sedangkan harga paket saat ini harganya tinggi sehingga akan menambah beban orang tua untuk membelinya.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Padang juga mempertanyakan mengenai siswa yang melakukan proses belajar dengan menggunakan HP Android , dikatakan siswa SMP yang menggunakan HP Andorid sebagai sarana untuk belajar di rumah apakah Dinas Pendidikan telah memikirkan akibatnya terhadap perkembangan mental anak diusia SMP untuk mempergunakan android.
Dikatakan Syafrial Kani Siswa SMP memakai HP Android untuk belajar secara kasat mata saat ini tidak kelihatan akibat negatifnya namun untuk 5 tahun yang akan datang baru kelihatan akibatnya. Dikatakan siswa SMP yang menggunakan HP sebagai sarana untuk belajar harus didampingi orang tua, namun kenyataannya tidak semua orang tua yang mempunyai kearifan untuk mengontrol anaknya, disebabkan karena sebahagian orang tua ada yang bekerja sehingga tidak dapat mendamingi anak untuk belajar.
Disisi Lain Zuhardi Z. Latif juga menyampaikan pada Kepala Dinas Pendidikan program TVRI yang menayang pelajaran pada siswa seharusnya pemerintah harus memperhatikan program yang ditayangkan harus diseleksi dan diperhatikan terlebih dahulu dengan baik, karena ada laporan dari orang tua siswa, bahwa TVRI Nasional menayangkan ceramah pastur diselah matapelajaran siswa SD dan TK, siaran ceramah Pastur ini akan dapat merusak pikiran siswa , dimana di Sumatera Barat, khususnya kota Padang sangat mengutuk program TVRI ini karena akan merusak mental siswa yang beragama Islam ungkap Zuhardi Z Latif.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Habibul Fuadi menjelaskan perpanjangan masa belajar dari rumah disebabkan kondisi perkembangan virus corona atau Covid-19 di Kota Padang kian mengkhawatirkan. “Kebijakan diambil karena kondisi semakin merebak dan meluasnya virus covid-19 dengan jumlah pasien postif bertambah setiap harinya.
Habibul Fuadi meminta guru untuk lebih variatif dan kreatif dalam memberikan materi yang diberikan. Tidak hanya melalui pesan Whatsapp, tapi juga dapat dikombinasi dengan materi melalui radio dan televisi dan juga meminta para orang tua untuk berperan lebih aktif dalam membimbing anaknya belajar di rumah supaya materi pelajaran yang diberikan dapat diselesaikan anak secara baik.
Lebih lanjut, Habibul menyebutkan bahwa berdasarkan surat dari Kementerian Pendidikan, materi yang diberikan kepada siswa sudah dikurangi dari biasanya.Sebab, yang terpenting anak tersebut tetap memiliki semangat tinggi dalam belajar. Artinya, anak tak terlalu dibebani dengan materi pelajaran sekolah di rumah.(tis)
No comments:
Post a Comment