FS.Sawahlunto(SUMBAR)-Pemerintah Kota Sawahlunto di bawah Pimpinan Walikota Deri Asta,SH dan Wakil Walikota Zohirin Sayuti, semakin serius dan semakin giat dalam upaya Penanganan Covid-19. Wakikota Deri Asta pun telah menghimbau agar jajaran Pemerintah Kota Sawahlunto sampai ke tingkat Desa/Kelurahan agar membentuk Gugus Tugas/Satgas Penanganan Covid-19.
Hal tersebut untuk memudahkan koordinasi dan pemyampaian informasi tentang perkembangan kasus Covid-19 yang berjenjang sampai ke Pemerintah Pusat. Namun untuk masalah Posko Gugus Tugas,Deri Asta menyebutkan hal tersebut tidak diwajibkan atau disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing Desa/Kelurahan. Tetapi yang wajib adalah Gugus Tugas/Satgas.
Deri Asta pun telah mengumumkan secara resmi diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) yang telah disepakati oleh seluruh Kepala Daerah se-Sumatera Barat dalam Vidio Conference dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Rabu, 15 April 2020 lalu.PSBB di Kota Sawahlunto dimulai pada hari ini, Rabu, 22 April 2020 dan serentak di Sumatera Barat.
Selaras dengan upaya yang dilaksanakan Walikota Deri Asta, SH Pemerintah Desa Kumbayau , Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto pun terus berupaya melakukan giat dalam Penanganan Covid-19. Upaya seperti menghimbau masyarakat untuk menggunakan masker, menjaga kebersihan, menjaga jarak, sampai dengan penyemprotan disinfektan serta mengupayakan bantuan bagi warga yang terdampak Covid-19.
Desa Kumbayau, yang berbatasan langsung dengan Nagari Atar, Kabupaten Tanah Datar, Selasa 21 April 2020 kemaren memulai pembuatan posko perbatasan yang lebih baik dan lebih layak. Sampai hari ini ( Rabu, 22/04 red) masih dalam tahap pengerjaan.
Menurut keterangan Kepala Desa Kumbayau H.Ali Amran, posko perbatasan ini dibuat sekaligus dengan pembuatan portal.’’ Posko ini dibuat dengan memakai anggaran Pemerintah Desa, dengan harapan sesudah selesai nantinya juga bisa dipergunakan untuk Poskamling atau Pos Keamanan Desa, setelah habis CovdD-19’’ jelas Ali Arman kepada fokussumatera.com di lokasi perbatasan.
Sedangkan Ketua BPD Kumbayau Zulfitri (Pak cut) juga membenarkan keterangan Kepala Desa, dan mengatakan kalau posko yang lebih baik dan lebih layak ini dibangun untuk jangka panjang, bukan hanya sekedar untuk Pencegahan Covid-19 saja. ‘’ Tapi nanti kedepannya Posko ini bisa digunakan untuk Pos Ronda perbatasan, karna disini merupakan salah satu pintu masuk ke Desa Kumbayau dan bisa juga ke Desa Bukik Gadang dari Nagari Atar maupun sebaliknya’’ ujar Ketua BPD.
Aprizal selaku Linmas Desa Kumbayau sangat mengapresiasi sekali dalam pembuatan posko ini, karena ia merasakan betapa dinginnya pada saat malam hari.’’Sangat berterima kasih karena pada malam hari sangat dingin apa lagi saat turun hujan, mereka yang piket kesulitan untuk berteduh, semoga setelah ini kami bisa menjaga pintu perbatasan Desa Kumbayau dengan Nagari Tetangga bisa lebih tenang dalam menjalankan tugas bakti kami sebagai relawan di Desa Kumbayau. Ditambah lagi dengan adanya penerangan lampu yang baru dipasang tentu menambah kepercayaan diri kami dalam bekerja’’ jelas Aprizal.
Serda Yulianto yang slealu turut aktiv dalam piket selaku Babinsa yang ditugaskan di Desa Kumbayau juga merasakan hal yang sama. Ia mengaku sangat bersemangat ikut membantu membanting tulang mengerjakan pembuatan posko perbatasan Desa Kumbayau.
‘’Apalagi saya merasa sudah seperti di kampung halaman sendiri dan sudah sangat membaur dengan masyarakat Kumbayau, setiap ada kegiatan desa dan masyarakat saya selalu siap aktif ikut dalam semua kegiatan, termasuk dalam piket relawan penjaga perbatasan di Desa Kumbayau ini’’ jelasnya. ( Z.Z.Dt.Malako)
No comments:
Post a Comment