FS.OKU(SUMSEL)-Pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Covid 19 harus dilakukan hati-hati, dan terbuka atas Pendataan dan Penyalurannya juga harus dijamin agar tidak menimbulkan masalah.
Di atas kertas, pembagian BLT terlihat terstruktur dan minim celah. Akan tetapi, kenyataan berkata sebaliknya. Potensi kesalahan dalam penyaluran BLT Covid 19 tetap terbuka.
Pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Covid 19 di beberapa Kelurahan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan dinilai tidak tepat sasaran. Orang yang tidak layak dan orang yang sudah meninggal dunia pun masuk daftar Data Penerima BLT Bantuan Sosial tahap 1 di Kabupaten tersebut.
Selain tidak tepat sasaran, ada juga warga yang meninggal masuk data penerima BLT dan terdapat juga tidak transparan nya oknum RT kepada Warga nya mengenai Data Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Covid 19.
Salah satu Warga Kemalaraja mengatakan, selain nama warga yang meninggal ada juga terdapat seorang warga Sangat mampu mencairkan dana BLT di kantor Pos.
"Ada warga kami yang sudah meninggal terdata sebagai penerima BLT, bahkan orang mampu pun mendapat BLT," kata Warga Kelurahan Kemalaraja yang tidak mau disebut kan namanya.
Saat dikonfirmasi, Ketua RT mengakui kalau ada nama warganya yang meninggal masuk data penerima BLT, ia mengatakan bahwa dirinya tidak mendata nya, memang diakui dirinya ada mendata tapi data keluar tidak sama dengan data yang ia berikan.
"Itu data lama, data baru ini cuman berapa warga yang keluar, itu data lama jadi saya lepas tanggung jawab. "Ujar salah satu ketua Rt kel kemalaraja.
Sedangkan di kelurahan Talang Jawa seorang warga yang juga anggota salah satu LSM mengatakan banyak sekali data nama nama penerima BLT tidak tepat sasaran, hal ini diri nya bukti kan sendiri dengan meminta data penerimaan bantuan ke kantor kelurahan pada hari senin kemarin.
"Sudah saya ambil data nya dengan foto, saya tahu semua nama nama nya yang tidak pantas tapi dapat, ada pegawai PT KAI yang dapat juga. "Ucapnya dengan menunjukan salah satu nama di daftar data penerima.
Diri nya menambahkan ada 10 warga yang memang seharusnya layak dapat namun tidak dapat dan ini akan di perjuangankan nya agar warga tersebut mendapatkan Bantuan sosial ini.
Terpisah, 6 warga Lorong pontas terdiri dari ibu ibu hari ini mendatangi kantor kelurahan Baturaja Lama untuk menanyakan langsung mekanisme penerimaan bantuan Covid19 dan kepastian mereka masuk atau tidak di data penerima bantuan sosial dari pemerintah,
Kehadiran ibu ibu ini disambut dengan baik dan humoris oleh Lurah Baturaja Lama Fajar Handoko.
Dari hasil pengecekan data oleh pihak kelurahan kehadiran ibu ibu ini mendapatkan Angin Segar setelah Staf Lurah Baturaja Lama setelah selesai pengecekan, hasil nya 3 nama warga yang di Cek di data Kelurahan masuk dalam data penerima BLT dan 3 masuk data pengusulan Bantuan Sembako.
"Dari hasil pengecekan data oleh pihak kelurahan sebanyak 3 Warga memang sudah Terdata penerima BLT dan 3 Warga sudah masuk data usulan penerima Sembako. "Ujar Handoko (Selasa 12/05/2020)
Dengan hasil pengecekan itu pihak kelurahan menyarankan ke pada ibu ibu yang sudah terdaftar nama nya menghubungi pak RT untuk mengambil surat bukti pemberitahuan dan tanda terima dari pihak kantor pos.
Selanjutnya untuk ibu ibu yang namanya masuk daftar usulan penerima bantuan sembako diharapkan untuk bersabar,insya allah secepatnya bantuan ini akan ibu ibu terima. "Ucap fajar Handoko disambut ucapan alhamdulillah oleh ibu ibu warga Lorong pontas.
Ibu dewi Salah satu ibu ibu Warga Lorong pontas yang keluarganya (anak Kandung) tedampak Covid-19, yang masih di isolasi di Hotel Baturaja saat dibincangi mengatakan dengan perasaan haru dengan kedua mata berkaca ibu dewi tidak henti henti nya mengucapkan rasa syukur nya kepada allah swt dan terima kasih kepada Bpk Lurah Baturaja Lama.
Dia mengatakan selama ini belum pernah sama sekali mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah, baru ini dirinya mendapatkan bantuan, itu setelah saya mendapatkan konfirmasi dari pak Lurah tadi. Ucapnya.
"Saya ini ngontrak sendirian di lorong pontas, baru baru ini anak aku kena positif Covid 19 sekarang di isolasi di Hotel Baturaja, jadi sejak anak saya di isolasi saya tidak dapat kiriman lagi. "jelas ibu dewi.
Menurut ibu dewi selepas dari kantor Lurah ini, dirinya akan mencairkan dana BLT nya di kantor pos. (*/Hermanto)
No comments:
Post a Comment