FS.Tanah Datar(SUMBAR)-Hampir 5 tahun aliran Batang Sangki 1 di Nagari Pangian, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar tidak mengalir akibat bencana alam dan tingginya sedimen yang menutupi aliran irigasi kebutuhan pertanian masyarakat tersebut.
Namun saat ini aliran irigasi yang menjadi sumber kebutuhan utama bagi lahan pertanian masyarakat setempat sudah kembali mengalir dan aktifitas pertanian kembali normal, dari itu masyarakat Nagari Pangian mengadakan syukuran dengan memotong kambing.
Menurut keterangan Humas Tanah Datar, syukuran yang dilaksanakan, Senin (15/06) kemaren itu juga sebagai akhir dari gotong royong masyarakat yang selama 14 hari sebelumnya yang telah bersama-sama membersihkan sedimen aliran Batang Sangki 1 tersebut.
Pada kesempatan itu, Wali Nagari Pangian Abdul Wazid mengatakan untuk perbaikan saluran irigasi dari sumber mata air merupakan dana pusat (APBN) dan dikerjakan PT. Waskita Karya dan itu juga merupakan harapan masyarakat yang diteruskan Pemda Kabupaten Tanah Datar dan Provinsi Sumatera Barat ke Pemerintah Pusat, untuk itu atas nama masyarakat, Wali Nagari sampaikan ucapan terima kasih.
"Terima kasih kepada Pemda, Pemprov dan perantau IKPR yang telah mendukung dan merespon keluhan masyarakat pasca bencana ambruknya bendungan Batang Sangki I dan saat ini bendungan tersebut sudah baik dan air sudah mengalir, "ucapnya.
Sementara untuk pengerukan sedimen yang sudah menutupi aliran irigasi, dikatakan Abdul Wazid pihak nagari sudah minta bantuan kepada Balai Air Prov. Sumbar, namun akibat pandemi covid-19 hal itu tidak terlaksana, dan atas inisiasi bersama semua lapisan masyarakat dilakukan goro bersama membersihkan sedimen dan memperbaiki saluran yang rusak.
"Kita juga sampaikan ucapan terima kasih kepada Wakil Bupati H. Zuldafri Darma yang telah menyediakan alat berat untuk mengeluarkan sedimen dan tokoh perantau Eka Putra yang juga telah menerjunkan alat berat sehingga pekerjaan ini cepat selesai serta masyarakat yang telah menyumbangkan nasi bungkus, "ulasnya.
Kabid PSDA PUPR Tanah Datar Dewi mengatakan aliran irigasi Batang Sangki I dibangun dengan dana APBN pada tahun 2017, dan sempat terkendala akibat Balai Sungai Wilayah V Sumbar harus ada izin pinjam pakai karena berada pada kawasan hutan lindung.
"Batang Sangki I dengan areal seluas 449 ha ini selesai dikerjakan pada tahun 2018 dan terinterkoneksi dengan Batang Sinamar sehingga menjadi 3200 ha, otomatis ini menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, "sampainya.
Sementara itu Wakil Bupati H. Zuldafri Darma, SH sampaikan apresiasi dan ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah bahu-membahu membersihkan sedimen Batang Sangki 1 tersebut sehingga saluran irigasi itu kembali mengalir.
"Semangat kegotong-royongan ini perlu terus dipupuk karena hal ini juga sangat mendukung percepatan kemajuan pembangunan didaerah, dengan keterbatasan kemampuan daerah kita berharap semangat seperti ini juga tetap dipertahankan di daerah-daerah lain," ucapnya.
Wabup Zuldafri juga katakan jika tahun 2020 hampir semua kegiatan fisik bahkan non fisik tidak dapat dilaksanakan karena anggaran dialihkan (refocusing) untuk percepatan penanganan wabah virus corona (covid-19).
"Kami atas nama pemerintah daerah sampaikan permohonan maaf jika ada kegiatan yang sudah direncanakan namun itu tidak terealisasi, karena hampir seluruh kegiatan di OPD anggarannya dialihkan untuk penanganan covid ini," sampai Zuldafri.
Wabup juga himbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran wabah Virus Corona. (Z.Z)
No comments:
Post a Comment