By : Hawilawati
(Praktisi Pendidikan Khoiru Ummah)
Fokussumatera.com-Di Masa Pandemi ini, banyak aspek kehidupan yang berubah, semua harus bersabar dilakukan sesuai dengan protap kesehatan. Jalin relasi-pun tidak bisa dilakukan secara langsung, harus Physical dan Social distance . Namun hal ini tidak membuat shilah ukhuwah diantara sesama muslim terputus apalagi hilang.
Ukhuwah Islamiyyah sejatinya adalah persaudaraan sesama muslim diatas landasan iman.
Bukan dilandasi kebangsaan, kesukuan atau profesi dan lain-lain.
Dalam Firman Allah SWT :
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.(QS.Al-imron : 103)
Dalam ayat tersebut selain terdapat perintah Allah untuk menjaga ukhuwah, juga terdapat larangan untuk tidak bercerai berai (berfirkoh-firkoh).
Karenanya target persaudaraan adalah menyatukan hati layaknya bangunan dan bagaikan satu tubuh.
Sebagaimana hadits Rosulullah SAW bahwa : "Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai, saling menyayangi dan mengasihi adalah seperti satu tubuh, bila ada salah satu anggota tubuh mengaduh kesakitan, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakannya, yaitu dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.'' (HR Bukhari dan Muslim).
Sebut saja ketika kita sedang sakit gigi, berlubang sebesar jarum saja, maka anggota tubuh lainnya juga akan ikut merasakan sakit. Seperti itulah layaknya kaum muslimiin bagaikan satu tubuh.
Adapun yang hanya mampu mempersatukan hati manusia adalah Allah Azza Wajalla.
Baginda Rosulullah SAW-pun tidak bisa mempersatukannya, apalagi manusia biasa. Bersatunya hati orang-orang beriman tidak bisa dibayar oleh siapapun walau dengan bumi beserta isinya.
Sebagaimana firman Allah SWT :
"Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.(QS.Al-anfal : 63)
Masya Allah, bersatunya hati sesama muslim adalah anugerah Allah. Yang dapat saling menguatkan diri dari berbagai musibah dan gangguan sesat dari golongan syaitan dan jin.
Hikmah terbesar di masa pandemi ini adalah menyadarkan umat manusia, betapa besarnya kekuasaan Allah SWT, menciptakan makhluk yang sangat kecil yang tak bisa dilihat dan tak terlihat penyebarannya oleh kasat mata. Tak ada seorangpun yang dapat menghentikan kekuasaan Allah ta'ala tersebut. Sehingga tidak ada alasan bagi manusia untuk menyombongkan diri, kecuali hanya beriman kepadaNya.
Berbagai preventif yang dilakukan manusia seperti meminum suplemen dan sejenisnya sebagai imunitas hanyalah wasilah mencegah agar tidak mudah terinfeksi virus. Namun, yang membuat sistem tubuh manusia itu bekerja baik adalah Allah ta'ala. lagi-lagi Allah-lah yang menjaga manusia dan manusia hanya berikhtiar saja. Sungguh kuasa Allah atas segala sesuatu.
Karenanya dalam masa pandemi seperti ini harus terus dijaga persatuan dan persaudaraan dengan landasan iman, agar kondisi kaum muslimin tetap kuat.
Adapun amalan yang dapat memperkuat Ukhuwah Islamiyyah, yaitu memenuhi hak sesama muslim, diantaranya :
1. Apabila berjumpa harus selalu mengucapkan salam dan menyapa (salam sapa).
Kalimat terbaik pertama kali diucapkan saat berjumpa dengan saudaranya adalah "Assalamualaikum dan wajib dijawab dengan kalimat "Wa'alaikumussalam.." kalimat tersebut adalah doa, yang tak boleh kita lewatkan. Biasakan juga mengucapkan salam antara seorang suami kepada istrinya, seorang istri kepada suaminya, orangtua kepada anak-anak. Hal ini juga akan memunculkan rasa saling menyayangi.
Bahkan pada saat normal, tatkala Orang tua murid mengantarkan anak-anaknya ke sekolah, biasakan untuk mengucapkan salam dan sapa kepada ustaz dan ustazah di sekolah, hal ini sebagi bentuk keseriusan orangtua membina anak-anaknya menjadi generasi Khoiru ummah dengan memberi teladan terbaik bagi anak-anaknya sendiri dengan akhlak terpuji.
2. Saling mengundang dan berbagi. Di masa pandemi ini, kita-pun bisa saling mengundang via telpon atau WA seperti mengundang jamuan makan, namun tak perlu harus berkumpul di dalam rumah, ada uslub yang aman yaitu mengundang dengan mengirimkan makanan ke rumah tetangga kita tersebut.
3.Saling nasihat - menasihati dalam kesabaran dan kebenaran. Tatkala saudara kita berada dalam kesedihan maka kuatkan. Tatkala saudara kita berada dalam kondisi bahagia, kita-pun mengucapkan syukur Alhamdulillah.
4. Saling mendoakan sesama muslim, memohon kepada Allah SWT agar bisa keluar dari berbagai kesulitan. Doa sesama muslim tanpa diketahui saudaranya adalah yang terbaik
5. Bekerja sama dalam kebaikan. Jangan bekerja sama dalam permusuhan.
Demikianlah amalan-amalan yang dapat memperkuat ukhuwah Islamiyyah dimasa pandemi ini. Semoga kita sesama muslim semakin saling peduli hingga bersatunya hati untuk saling menguatkan, bukan untuk saling melemahkan.
Disarikan dari Materi Islamic Parenting yang disampaikan Ummu Khoir (Founder Sekolah Tahfiz Plus Khoiru Ummah) dalam acara Liqo Syawal Khoiru Ummah se-Nusantara via daring.
No comments:
Post a Comment