FS.Sawahlunto(SUMBAR)-Berangkat dari rasa keprihatinan di tengah kondisi mewabahnya Pandemi Corona Virus Diesase 2019 (Covid 19) yang tengah berlangsung saat ini, mendorong Eraflah Barny, Ketua Yayasan Akademi Quran Al Hidayah Sawahlunto (AQAS), berinovasi dan berkreasi dengan membuat peralatan olahraga panahan di bawah UMKM bernama Sawahlunto Archery.
Di samping hal tersebut sesuai dengan sunnah Nabi, dimana olahraga yang dianjurkan dalam Islam salah satunya adalah memanah, hal tersebut juga dapat menghilangkan rasa jenuh akibat libur panjang para peserta didik.
"Olah raga tersebut tidak memerlukan biaya besar dan lokasi yang luas sehingga dapat di lakukan di rumah masing-masing," tutur Eraflah Barny, pria yang akrab dipanggil Adek.
Dalam perkembangannya peralatan memanah hasil produksi Adek yang diberi label "Sawahlunto Archery" ini tidak hanya diminati para siswa/pelajar namun juga mendapat respon dan dukungan luas dari masyarakat dan para pecinta olahraga panahan maupun dari warga yang ingin belajar olahraga tersebut.
Saat disambangi dikediaman beliau, Sabtu (13/6), di rumah yang juga dimanfaatkan sebagai bengkel (workshop), terlihat salah satu peminat hasil produksi UMKM tersebut, yaitu dr Al Ansari, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Sawahlunto.
Pada kesempatan siang itu, Al Ansari menyampaikan tanggapan dan respon positif dari hasil produksi Sawahlunto Archery tersebut.
"Di samping harganya terjangkau, berkisar antara 100 - 150rb /set, kwalitasnya juga bagus. Tidak kalah dari produksi luar daerah yang banyak di jual di pasaran", tutur dokter Al.
Untuk memenuhi target pemesanan dan juga mengingat ketersediaan anak panah yang saat ini masih didapat dari membeli di toko daerah tetangga,"Untuk ke depanya UMKM ini sudah mempersiapkan dan merekrut tiga orang tenaga kerja lokal yang akan di latih dalam pembuatan busur dan anak panah," papar Eraflah.
Wakil Ketua Cabang Perpani Koni Sawahlunto, Bembi Fernanda, sangat menyambut baik keberadaan UMKM yang memproduksi alat olahraga panahan ini di mana saat ini untuk sektor cabang panahan para atlit kesulitan untuk memiliki peralatan sendiri karena harganya di pasaran relative mahal.
"Semoga dengan keberadaan pengrajin lokal ini dapat menjadi solusi dan lebih meningkatkan minat warga maupun calon atlet untuk mempelajari cabang olahraga panahan di kota Sawahlunto," pungkas Bembi.(D.A/ZZ)
Sumber : hulunews
No comments:
Post a Comment