FS.OKU(SUMSEL)-Seluruh sekolah di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) se- Sumatra Selatan baik MIN, MTsN dan MAN agar menghentikan dugaan berbagai jenis pungutan liar (pungli) yang selama ini meresahkan orang tua siswa.
Terlebih saat ini, masyarakat sedang susah akibat tekanan wabah pandemi covid-19. Seknas Jokowi meminta agar Kakanwil Kemenag Sumsel dan Kakan Kemenag Kabupaten/Kota se Sumsel segera memerintahkan kepala madrasah untuk menghapuskan pungli. Tindakan ini menambah kesusahan masyarakat di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi Covid ini," kata Kepala Divisi Komunikasi & Kelembagaan Korwil Sumatra ll Firmansyah Aji kepada wartawan.
Aji mengaku heran dengan situasi sekolah - sekolah di lingkungan Kemenag. Padahal, sekolah sekolah umum di bawah Kemendikbud saat ini sudah semakin membaik dengan minimnya praktik pungli. Tapi di sekolah sekolah di bawah naungan Kemenag, justru semakin parah.
Kami mendapat laporan dari orang tua siswa sekolah sekolah di lingkungan Kemenag. Mulai dari sekolah MIN, MTsN, dan MAN. Para orang tua marah karena mereka dibebani dengan pungutan pungutan yang sangat memberatkan. Jumlahnya juga sangat mencekik leher," Padahal untuk makan saja, saat ini masyarakat sedang berjuang mendapatkan berbagai bantuan sosial. Makanya, perilaku sekolah sekolah di lingkungan Kemenag ini sangat keterlaluan," kata Aji.
Aji mencontohkan, di MTSN 1 Baturaja OKU ada kutipan pembayaran uang Sekolah Sehat Senilai Rp 95.000 dari kelas Vll sampai kelas IX dan uang untuk pembelian leptop senilai Rp 24.000. dari kelas Vll sampai krelas lX "Sampai Saat ini pihak sekolah Blm Sepakat untuk mengembalikannya," kata Aji.
Beberapa orangtua siswa dari sejumlah kabupaten Baturaja OKU Sangat mengeluhkan pungli di sekolah sekolah lingkungan Kemenag itu.
Aji menyebutkan seluruh kutipan dan sumbangan itu sangat memberatkan orangtua. Apalagi di tengah wabah Covid-19 ini. "Karena itu, Seknas Jokowi mengharapkan agar seluruh pungli itu dihentikan. Yang sudah sempat dikutip segera dikembalikan ke orang tua siswa. Bisakah sekolah sekolah menunjukkan empatinya atas penderitaan masyarakat akibat tekanan wabah pandemi Corona ini?," kata Aji.(Hermanto)
No comments:
Post a Comment