FS.Sawahlunto(SUMBAR)-Tradisi 'Turun Mandi' yang merupakan sebuah prosesi syukuran kepada Sang Pencipta atas lahirnya seorang bayi dari anak atau kamanakan dalam masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat masih lestari dan dilaksanakan sebagai tradisi yang turun-temurun.
Selain bertujuan memperkenalkan bayi yang baru lahir kepada masyarakat, bahwa telah lahir keturunan baru dari sebuah keluarga atau suku tertentu dan memperkenalkannya ke dunia, tradisi Turun Mandi
bukan hanya sekedar acara seremonial saja, melainkan salah satu upaya untuk melestarikan Adat Budaya Minangkabau, Adat basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Kapolres Sawahlunto AKBP Junaidi Nur, SIK menggelar acara Turun Mandi dan Sunatan putra kesayangan Beliau Rizi dan Rezo. Acara digelar Selasa, 07 Juli 2020 di Perumahan Mes 5 PTBA- UPO Kelurahan Lobang Panjang atau tepatnya di depan Kantor Walikota Sawahlunto.
Alek Turun mandi dan Sunatan Putra Kapolres tersebut, disemarakkan dengan hadinya para mitra Polres Sawahlunto yang terdiri dari Para Awak Media yang bertugas di Kota Sawahlunto.
Di rumah Dinas Polres Sawahlunto acara Alek juga dihadiri Walikota Sawahlunto Deri Asta, SH dan Wawako Zohirin Sayuti.
Pada kesempatan hari yang bahagia tersebut, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga ikut memberikan ucapan selamat kepada Kapolres AKBP Junaidi Nur, SIK beserta Ibu.
Selain itu kehadiran para Wartawan Sawahlunto sebagai mitra Polres Sawahlunto membuktikan keharmonisan dan kekompakan insan Pers dan Polri terkhusus Polres Sawahlunto, Sumatera Barat.
Hal tersebut disampaikan salah seorang rekan Pers yang sudah lama berkecimpung di dunia Jurnalistic dan merupakan Wartawan Senior di Kota Sawahlunto yang akrab di sapa Mas Yanto Ula.
Yanto Ula mengatakan ‘’keharmonisan ini mengingatkan kita pada masa- masa Jabatan Kapolres pertama yaitu Bapak Manurung. Di masa itu sangat kental hubungan bukan antara wartawan dan Polisi saja, tapi bagai Kakak dan Adik . Contohnya kalau seminggu kita tidak ketemu, Pak Manurung langsung dibilangnya kita sombong, atau marah sama saya (Guyon) saking akrabnya’’.
‘’Saking akrabnya sampai-sampai di saat acara pisah sambut Beliau, semua rekan Jurnalis ada yang mencucurkan air mata’’ kataYanto.
‘’Ibarat kehilangan orang yang sangat disayangi, namun tugaslah yang memisahkan Kapolres dan Wartawan. Melihat sosok Bapak Kapolres Junaidi, ibarat Bapak Manurung jilid 2 hadir kembali, tentu ini yang perlu di pertahankan kemitraan antara Jajaran Polres Sawahlunto dan Awak Media yang bertugas di Sawahlunto’’ harapYanto.
Terlihat suasana keakraban dan kekeluargaan antara Insan Pers dengan Keluarga Besar Polres Sawahlunto dalam acara tersebut.Semoga hubungan baik ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan, karena Wartawan adalah corong Pemerintah untuk menyampaikan berita dan informasi kepada masyarakat luas dan juga sebaliknya sebagai penyambung aspirasi masyarakat kepada Pemerintah.(Z.Z.Dt.Malako)
No comments:
Post a Comment