FS.Tanah Datar(SUMBAR)-Pendidikan sangat penting bagi kelangsungan kehidupan generasi penerus masyarakat, bangsa dan Negara. Di pundak dan lengan kokoh merekalah harapan maju mundurnya masa depan Bangsa ini kedepan. Namun permasalahan pendidikan sering kali dialami oleh masyarakat/orang tua Wali Murid dan juga para peseta didik. Mulai dari permasalahan biaya pendidikan sampai dengan kebijakan Sistem Pendidikan yang berubah-ubah dari masa-ke masa, yang menuntut masyarakat untuk dapat mengikuti dan mengimbanginya. Tapi terkadang keadaan dan situasi tidak mendukung mereka dalam mengikuti perkembangan pendidikan tersebut. Banyak faktor yang dihadapi, yang tidak sama di setiap keadaan masyarakat.
Seperti yang dialami masyarakat/Wali Murid dan Peserta Didik di tengah-tengah Wabah Pandemi Covid-19 ini, yang mengharuskan siswa belajar dengan sistem Daring/Luring. Sementara keadaan ekonomi masyarakat tidaklah sama. Belum lagi dampak perekonomian yang dirasakan mengakibatkan meorsotnya ekonomi masyarakat, bahkan sampai ada yang kehilangan pekerjaan, belum lagi biaya Paket yang harus disediakan untuk pembelajaran Daring/Luring. Tidak hanya itu, kendala jaringan/sinyal untuk mengakses internet pun menjadi salah satu penghambat lancarnya pembelajaran sisten Daring/Luring, karena tidak semua daerah/wilayah di Tanah Datar dapat menjangkau Jaringan Internet dengan mudah, serta tidak semua masyarakat paham dengan sistem belajar Online ini.
Keluhan ini disampaikan Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Bulan Bintang (DPC PBB) yang ditujukan kepada Pemerintah Pusat dan Daerah mewakili Wali Murid di seluruh Indonesia, khususnya masyarakat Kabupaten Tanah Datar yang intinya meminta kembali Sekolah dibuka untuk anak-anak.
‘’Saya mewakili wali murid seluruh Indonesia yang Insya Allaah satu suara. Tolong dengan sangat “ Buka Kembali Sekolah untuk Anak-Anak Kami” . Kami tidak semuanya paham dan ngerti cara belajar online. Kami tidak selalu punya uang untuk beli paket data. Dengan adanya belajar online, tidak membuat anak-anak kami ngerti dengan materi pelajaran, malah tambah bodoh, malas, tidak disiplin. Bahkan yang lebih parah ‘’ Mempercepat Anak-Anak Indonesia Mengalami Kebutaan Dini’’ k arena kebanyakan mantengin ponsel. Apakah ini yang namanya Solusi???’’ ujar Sekretaris PBB Tanah Datar kepada fokussumatera.com, Minggu, 19 Juli 2020 via pesan WhatsApp.
‘’Tolong pertimbangkan lagi kebijakan Bapak/Ibu ambil. Aktifitas kami dibatasi dengan ancaman Covid, sementara beratnya beban hidup kami seolah tak Bapak/Ibu pedulikan. Jika sekolah masih terus ditutup, apa jadinya dengan anak-anak kami....! Pasar bebas ramai , berkerumun, tanpa khawatir terpapar Covid, pantai dan tempat wisata dibuka, tempat hiburan dibuka, pesawat penuh sesak dengan penumpang, Mall juga dibuka. Tapi kenapa ‘’SEKOLAH DI TUTUP’’ hanya karena takut terpapar Covid?! . Tolong... Pak... bB.... bukalah lagi sekolah kami, tempat anak-anak kami menuntut ilmu, tempat di mana anak-anak bertemu kawan dan guru guru. Sementara di rumah, kami sebagai Orang Tua sudahlah direpotkan denang pekerjaan rumah, kebutuhan sehari hari, masih lagi direpotkan dengan mengajarkan materi yang ada dibuku tema kepada anak yang notabene itu bukan kapasitas kami, karena memang itu di luar kemampuan kami, karena kami bukan Guru. Saya mohon kepada Bapak/ Ibu yang terhormat, tolong.... BUKA... BUKA.... BUKA SEKOLAH KAMI. Jgn sampai menunggu kejadian yang tidak diharapkan terjadi dan dan dialami anak-anak kami di suatu saat nanti’’ tulis H.Papau dalam pesan WA-nya.
Mewakili masyarakat, H.Papau berharap agar kebijakan pembelajaran Daring/Online ini dapat ditinjau kembali dan memertimbangkan keinginan masyarakat untuk mengembalikan Anak-Anak ke Sekolah lagi. (Z.Z.Dt.Malako)
https://www.youtube.com/watch?v=7W3t1Z4k3rs
ReplyDelete