FS.Sawahlunto(SUMBAR)-Hanya tinggal kenangan dan hayalan belaka, lenyab dibawa mimpi. Ibarat sebuah kotak besar dan bagus tetapi ketika diangkat ringan, diguncang kosong. ‘’Lah Lapeh Kijang Karimbo’’. Niat hati membantu masyarakat membuka lapangan kerja , yang terjadi justru sebaliknya merugikan masyarakat dan uang negara.
Kira-kira itulah berbagai macam celoteh sebagian besar masyarakat Desa Kumbayau, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto. Ada juga yang bilang Desa Kumbayau punya sebatang Ambacang tetapi buahnya penuh dengan ulat.
Berangkat dari semua ini Awak Media fokussumatera.com melakukan penelusuran dengan berusaha menemui Kepala Desa Kumbayau sekaligus Komisaris BUMDes Kumbayau, Sabtu, 19 Juli 2020 di waktu yang lalu.
Menurut keterangan Komisaris BUMDes Kumbayau Maju Bersama (KMB) H. Ali Amran mengatakan kalau BUMDes Kumbayau bagus prospeknya bahkan sudah melakukan ekspor pinang ke India.
‘’BUMDes juga sudah mandiri serta sudah me ndapatkan keuntungan, betul-betul hebat BUMDes Kumbayau dibawah pimpinan Direktur ini, tapi sayangnya Ketua BPD Kumbayau tidak paham dan mengerti soal BUMDes.Kalau untuk mendapatkan keuntungan tentu harus ada pengorbanan dan modal besar’’ jelas Ali Amran kepada fokussumatera.com di ruang kerjanya.
Sedangkan Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Kumbayau Zulfitri (Pak Cut) menjelaskan bahwa dirinya sudah jauh-jauh hari mengingatkan kalau jalannya BUMDes KMB seperti ada indikasi salah jalan, tapi semua tidak terima.
‘’Saya sudah ingatkan bahwa BUMDes kita ini ada indikasi salah jalan, tapi semua tidak teima dan menyalahkan serta mengatakan saya gak ngerti, tapi sekarang apa jadinya, semua terbongkar ,kebusukan yang disimpan terkuak juga dan rame-rame mengatakan saya hebat. Tapi sekarang sudah tidak ada gunanya. Sungguh aneh, buat apa lagi kalau nasi sudah jadi bubur. Kalau saja dulu ucapan saya didengar tentu kerugian masyarakat tidak sebesar sekarang, kalau sudah begini siapa yang mau ganti uang masyarakat dan negara ini’’ ujar Pak Cut menyesalkan apa yang telah terjadi.
‘’ Sejak terkuaknya indikasi masalah BUMDes KMB, Komisaris memang beusaha meminta saya buat membantu dan dibicarakan secara kekeluargaan, saya hanya tersenyum kecut menanggapi karena semua sudah terjadi, siapa yang mau bertanggung jawab, apakah Komisaris atau Pendamping Desa atau mungkin oknum-oknum dari Dinas terkait. Karna dari dulu sampai sekarang mereka berusaha menutupi dan seakan membela yang salah, padahal uang masyarakat sudah dirampok, apa ini tidak turut serta memberi jalan dan peluang oknum untuk berbuat indikasi kesalahan melawan hukum namanya’’ kata ketua BPD dengan GERAM.
‘’Kami para utusan dari Desa Kumbayau juga sudah menghadap Pak Walikota Deri Asta, SH telah kami sampaikan kronologis dan perkiraan kerugian masyarakat dan uang negara dalam bentuk penyertaan modal tapi hasil yang kami bawa tidak begitu memuaska, karena Pak Wako mengatakan indikasi kasus ini akan dipelajari dan diusut tuntas, tapi masalah kerugian masyarakat akan diusahakan mencari jalan keluarnya. Karena ini anggaran sudah berjalan dan juga Covid-19 maka kemungkinan bisa dianggaran perubahan’’ ujar ketua BPD Kumbayau ini mengulangi ucapan Pak Walikota.
Zulfitri menambahkan, ‘’Ini yang kami sesalkan kenapa sudah jatuh ditimpa tangga lagi, sudah jelas uang negara dalam bentuk penyertaan modal sekitar lebih kurang 450 juta raib dan ditambah uang masyarakat ratusan juta, sekarang mau ditambah lagi, tentu kami tidak setuju, trutama saya selaku ketua BPD, sepeserpun saya gak akan mau tanda tangan atau setuju mencair Dana Desa buat menanggulangi perbuatan oknum pengurus BUMDes. Seharusnya yang mengambil uang dan menghabiskannya lahh yang harus mengganti kerugian masyarakat dan negara, ngapain kita yang ikut repot mengganti di anggaran perubahan’’ jelas Pak Cut dengan tegas dan penuh kekesalan.
Sedangkan Ketua LPM dan Ketua Pemuda Desa Kumbayau beserta beberapa tokoh pemuda lainnya sangat menyayangkan kenapa ada oknum-oknum yang menghalangi dan seakan melindungi oknum pengurus BUMDes Kumbayau ini. Ada apa dengan merek, apa mereka ikut terlibat dalam carut marut masalah BUMDes KMB ini.
Para tokoh Kumbayau ini sangat menantikan hasil audit ulang Inspektorat.
‘’Kami sangat tidak terima kalau masalah ini didiamkan karena kami semua dianggap bisa ditipu dengan data-data dan kata-kata saja’’ tambah Bapak-Bapak Tokoh dari Desa Kumbayau ini.
Sedangkan Kasat Reskrim AKP Roy Sinurat mengatakan, masalah kasus BUMDes Kumbayau ini, Tim Penyidik sedang menunggu hasil audit Inspektorat dan juga tetap sambil mengumpukan data-data tambahan.
‘’Sedangkan semua pengurus dan komisaris sudah dimintai keterangan oleh penyidik termasuk alat-alat bukti serta surat-surat yang dapat membantu penyelidikan kasus ini’’ jelas kasat Reskrim pada fokussumatera.com yang silahturahmi keruangan kerja Beliau.
Masyarakat Desa Kumbayau tentunya berharap agar Penegakan Hukum dalam kasus ini benar-benar dilaksanaka, sehingga penyelesaian terbaik dari kasus ini dapat ditempuh yang tenyunya tidak menambah kerugian masyarakat Desa Kumbayau, dan dengan harapan kasus serupa tidak terjadi lagi kedepannya. (Z.Z.Dt.Malako)
No comments:
Post a Comment