09 Juli 2020
FS.Pessel(SUMBAR)-Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) melakukan verifikasi terhadap usulan rehabilitasi dan rekonstuksi sana dan prasana pasca bencana banjir bandang yang terjadi tahun 2018 lalu di Kabupaten Pesisir Sisir Selatan.Tim yang dipimpin Kepala Sub Bidang (Subid) Inventarisasi dan Analisis Kebutuhan, Direktorat Perencanaan Rehablitasi dan Rekontruksi Bidang Rehablitasi rekonstruksi BNPB, Syafera itu, diterima oleh Asisten III Bupati Pesisir Selatan, Hamdi, di ruang rapat bupati, Kamis (9/7), dengan juga dihadiri Kepala BPBD Pesisir Selatan, Herman Budiarto, dan instansi teknis lainya.
Asiten III Bupati Pesisir Selatan, Hamdi, menjelaskan bahwa Tim BNPB tersebut melakukan verifikasi selama empat hari yang dimulai sejak 7 Juli lalu, hingga 11 Juni 2020 mendatang.Dijelaskan Hamdi bahwa sebelumnya daerah itu telah mengusulkan 24 item kegiatan untuk dilakukan perbaikan pasca bencana banjir bandang yang terjadi pada 2018 lalu itu.
"Dari 24 item kegiatan itu, total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 26 miliar. Namun setelah dilakukan praverifikasi, yang lolos hanya sebanyak 4 kegiatan dengan anggaran rehabilitasinya sebesar Rp 6,2 miliar melalui dana pusat," ungkapnya.
Disampaikanya bahwa empat item kegiatan itu diantaranya, jalan Limau-Limau Ngalau Gadang Kecamatan Bayang Utara, jalan Labuhan Tanjak di Kecamatan Linggo Sari Baganti, jembatan gantung Binjai, dan jembatan permanen di Kecamatan Ranah Ampek Hulu.Ditambahkan Hamdi lagi bahwa verifikasi itu dilakukan bertujuan untuk melihat secara langsung dampak kerusakan yang terjadi pasca banjir bandang, termasuk juga kewenangan daerah dalam hal penanganan, kesesuaian dampak bencana dengan lokasi, serta apakah juga tercatat dalam kartu inventaris barang (KIB).
"Berbagai sarana yang diverifikasi itu, akan kembali dilakukan pembangunannya secara permanen. Karena masih praverifikasi, sehingga kita berharap tim verifikasi bisa mengesahkan semua usulan yang kita ajukan tersebut," tutupnya. (w/r)
Asiten III Bupati Pesisir Selatan, Hamdi, menjelaskan bahwa Tim BNPB tersebut melakukan verifikasi selama empat hari yang dimulai sejak 7 Juli lalu, hingga 11 Juni 2020 mendatang.Dijelaskan Hamdi bahwa sebelumnya daerah itu telah mengusulkan 24 item kegiatan untuk dilakukan perbaikan pasca bencana banjir bandang yang terjadi pada 2018 lalu itu.
"Dari 24 item kegiatan itu, total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 26 miliar. Namun setelah dilakukan praverifikasi, yang lolos hanya sebanyak 4 kegiatan dengan anggaran rehabilitasinya sebesar Rp 6,2 miliar melalui dana pusat," ungkapnya.
Disampaikanya bahwa empat item kegiatan itu diantaranya, jalan Limau-Limau Ngalau Gadang Kecamatan Bayang Utara, jalan Labuhan Tanjak di Kecamatan Linggo Sari Baganti, jembatan gantung Binjai, dan jembatan permanen di Kecamatan Ranah Ampek Hulu.Ditambahkan Hamdi lagi bahwa verifikasi itu dilakukan bertujuan untuk melihat secara langsung dampak kerusakan yang terjadi pasca banjir bandang, termasuk juga kewenangan daerah dalam hal penanganan, kesesuaian dampak bencana dengan lokasi, serta apakah juga tercatat dalam kartu inventaris barang (KIB).
"Berbagai sarana yang diverifikasi itu, akan kembali dilakukan pembangunannya secara permanen. Karena masih praverifikasi, sehingga kita berharap tim verifikasi bisa mengesahkan semua usulan yang kita ajukan tersebut," tutupnya. (w/r)
SEMOGA BERMANFAAT!
No comments:
Post a Comment