FS.Tanah Datar(SUMBAR)-Musibah merupakan ketetapan Yang Maha Kuasa kepada hamba-Nya. Tak ada yang bisa menduka kapan dan kepada siapa musibah itu akan diturunkan. Namun yang pasti kita sebagai umat yang beragama dan beriman harus percaya akan semua ketetapan-Nya. Sebagai umat-Nya, musibah harus diterima dengan sabar dan ikhlas.
Demikian dipesankan Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma saat meninjau korban kebakaran Jorong Malana Ponco, Nagari Baringin, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar.
Menurut keterangan Humas Tanah Datar, kunjungan Wabup tersebut dilaksanakan Selasa, 14 Juli 2020.
“Kita semua merasakan duka yang bapak dan ibu rasakan dengan kehilangan harta benda dalam waktu sekejap. Sesuai ajaran agama, kita harus yakin semua itu milik Allah SWT dan sang pemilik kapan saja bisa mengambilnya. Untuk itu jadikanlah musibah ini sebagai penambah keimanan dan keikhlasan kepada sang Khalik. Insya Allah ada hikmah di balik ini semua ” pesan Wabup yang didampingi Ketua GOW Ny. Retri Zuldafri Darma.
Wabup juga berharap keluarga korban tidak putus asa, larut dalam duka, tetaplah optimis dan berbaik sangka kepada Allah SWT. “Semoga di balik kesusahan ada kemudahan” ujarnya lagi.
Sebagai bentuk duka sampai Zuldafri, Pemerintah Daerah memberikan bantuan tanggap darurat bencana berupa sembako, matras, terpal dan peralatan dapur, dan lainnya.
“Bantuan ini sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah. Jika dinilai tidak seberapa nilainya, namun berharap ada bantuan berikutnya dari pemerintah daerah ataupun donatur lainnya” sampainya.
Turut hadir mendampingi Wabup Zuldafri, Kadis Sosial dan PPA Yuhardi; Kabid Rehabilitasi, Perlindungan dan Jaminan Sosial Mashuri Maiza; Camat Lima Kaum Hendra Setyawan dan Ketua Baznas H. Emrizal Dt. Hyang Basa.
Sementara Ketua Baznas H. Emrizal Dt. Hyang Basa menambahkan Baznas akan membantu korban kebakaran berupa sembako dan bantuan lainnya.
“Baznas juga akan bantu sembako dan usahakan bantuan lainnya. Petugas sedang melakukan survey dan wawancara dengan korban, bantuan apa yang akan diberikan, apakah untuk usaha atau bantuan perbaikan rumah” ucapnya.
Sebelumnya disampaikan kebakaran ini terjadi Selasa dini hari (14/7/2020) sekitar pukul 2.20 WIB dini hari.
Wali Jorong Malana Ponco Devi Yanti mengatakan, api yang membakar 3 petak rumah belum diketahui pasti asalnya.
“Diduga api bermula membesar dari arah dapur saat semua penghuni sedang tertidur, namun Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, namun kerugian diperkirakan mencapai Rp.600 juta” katanya.
Devi menambahkan tiga rumah Ermawati yang disewakan, dihuni 3 kepala keluarga yang sehari-hari bekerja wiraswasta. “Tiga rumah terbakar dihuni Mukhlis (Ajo), Joni keduanya berdagang sate dan upik yang sehari-hari berjualan goreng “ katanya.
Mukhlis (Ajo) juga menuturkan kejadian malam tersebut. “Saya terbangun ketika ada bunyi kresek-kresek di atap, namun yang dilihat api sudah menjilat sebagian atap rumah. Karena pintu depan terkunci, akhirnya saya keluar dari pintu belakang dan berteriak-teriak membangun tetangga,” ujar Ajo yang punya gerobak sate Syukur.
“Alhamdulillah badan bisa selamat, tapi harta benda yang di dalam rumah tidak ada yang bisa diselamatkan termasuk tetangga, surat-surat berharga dan benda-benda lainnya habis,” sebut Ajo yang mengaku belum tahu akan tinggal nanti malam. (Z.Z)
No comments:
Post a Comment