FS.Padang(SUMBAR)-Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang – Prof. Dr. H. Eka Putra Wirman, Lc, MA meresmikan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik Covid-19 bagi mahasiswa tahun 2020. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Senat Lantai III gedung Rektorat pada Selasa (22/7) yang diikuti oleh 2.574 orang mahasiswa secara virtual, 74 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan Gubernur Sumatera Barat diwakili oleh Drs. Syafrizal, M. Si – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, para Bupati dan Wali Kota yang di wilayahnya berasal para mahasiswa KKN yang tersebar di 10 propinsi, 67 Kabupaten/Kota, 254 Kecamatan, dan 580 desa/keluraahan/nagari hadir secara langsung Wali Kota Padang diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra – Dr. Edi Hasymi, M. Si, Pimpinan BPJS Ketenagakerjaan Padang, Wakil Rektor I – Hetti Waluati Triana, M. Pd, Ph. D, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) – Dr. Hj. Ulfatmi, Sekretaris LP2M – H. Masrial, MA, para Kapus, Panitia KKN, awak media dan undangan lainnya.
Pelaksanaan KKN Tematik Covid-19 UIN Imam Bonjol Padang tahun 2020 ini menggunakan tema “Upaya Pencegahan Penyebaran dan Penanggulangan Dampak Sosial Keagamaan Covid-19. Tema ini diambil sesuai dengan situasi saat ini sedang mewabahnya wabah Corona Virus Desease 2019 (Covid-19). Rektor UIN Imam Bonjol - Prof. Dr. H. Eka Putra Wirman, Lc, MA dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas kehadiran Gubernur Sumatera Barat dan memberikan sambutan secara virtual, para Bupati, Wali Kota, dan Camat yang di wilayah tugasnya terdapat sebaran mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang yang tahun ini mengikuti program KKN.
“Di beberapa Negara belakangan ini diterapkan lockdown dan di Indonesia diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna mencegah penyebaran Covid-19, dan sekarang kita tengah berada dalam tatanan pola kehidupan normal baru dan diganti dengan istilah adatasi dengan kebiasaan baru. Gerak kita dibatasi, di samping dampak kesehatan yang ditimbulkan Covid-19, ada dampak ekonomi, dan sosial keagamaan. Kebiasaan baru di antaranya bertemu (acara) secara virtual, mulai seperti perkuliahan, secara virtual (daring). Dunia sudah berubah, normalnya seperti ini, interaksi kita secara virtual, karena Covid masih mewabah, setiap hari masih ada penambahan angka positif Covid-19 di Sumatera Barat, oleh karena itu kita harus menyesuaikan dengan Work From Home (WFH), Work From Office (WFO), dan ada yang kombinasi seminggu Work From Home (WFH), dan sem inggu berikutnya Work From Office (WFO), demikian seterusnya”, papar Guru Besar Ilmu Kalam itu.
“Pelaksanaan KKN tahun ini berada di kampung halaman atau tempat domisili para mahasiswa peserta secara Kerja Sosial, namun pembekalan peserta, pembekalan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), monitoring, dan pelaporan secara daring (online), bahkan wisuda kita tahun ini berpotensi dilaksnakan secara online/virtual seperti perguruan tinggi lainnya yang telah terlebih dahulu melaksanakan. Bahkan kita telah melaksanakan pengukuhan dua orang Guru Besar secara virtual pada bulan Juni yang lalu, kita terima situasi ini dengan lapang dada sampai keadaan berobah menjadi normal. Sebelumnya 8 Kabupaten?Kota di Sumatera Barat sudah dinyatakan berada di green zone (zona hijau), sekarang berobah drastic menjadi 4 Kab./Kota, jadi sangat fluktuatif. Untuk menggairahkan geliat ekonomi, Sumatera Barat sudah membuka kembali kunjungan wisata, orang dari luar akan dating lagi ke Sumatera Barat. Kita jangan terlalu cemas, dan jangan meremehkan. Kita ikuti protokol kesehatan; kalau keluar rumah pakai masker, jaga jarak, dan sering mencuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir.”
“Melaui program KKN di masa pandemic Covid-19 ini, mahasiswa kita bisa mempelajari bagaimana Badan Usaha Milik Nagari (BUMNAG) beroperasional dan berbisnis, terutama bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan BIsnis Islam (FEBI), kita harus berkreatifitas dalam berusaha, harus melek terhadap teknologi (dunia digital), mahasiswa harus mampu mengaplikasikan teknologi agar bisa eksis. Pencegahan stunting dengan mengarahkan masyarakat tentang bahaya dan upaya pencegahannya.”
“Saya harapkan mahasiswa peserta KKN menyesuaikan perilaku dengan tema KKN kita tahun ini “Upaya Pencegahan Penyebaran dan Penanggulangan Dampak Sosial Keagamaan Covid-19”, jadi mahasiswa harus menerapkan protocol kesehatan, jangan malah sikapnya bertentangan. Selalu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan DPL-nya dan aparat pemerintah setempat seperti Camat, Lurah/Kepala Desa, dan Wali Nagari. Kita membawa nama UIN Imam Bonjol, surplus dengan identitas dan pengamalan Islam dalam beribadah, berakhlak, dan berperilaku. Kita adalah ibarat kain putih, kalau ada titik hitam saja akan terlihat.Titik hitam itu akan tampak jelas. Masyarakat tidak mau tahu kita berasal dari prodi apa, yang jelas UIN. Selamat bertugas dan mengabdi kepada masyarakat”, tutup rector yang masih sangat belia ini.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat diwakili oleh Drs. Syafrizal, M. Si – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dalam sambutannya secara virtual menyampaikan apresiasi Pemerintah Propinsi Sumatera Barat yang setinggi-tingginya kepada Sivitas Akademika UIN Imam Bonjol Padang yang mengangkatkan program KKN Tematik Covid-19. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa mengisyaratkan peran pemerintah dalam membangun desa, perlu bersama-sama mengambil peran dalam membangun desa. Kegiatan KKN oleh mahasiswa di tempat tinggal/daerah asal dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.
“Ada beberapa titipan Pemerintah Propinsi Sumatera Barat kepada mahasiswa UIN peserta KKN, yaitu; di bidang ekonomi, penguatan ketahanan pangan di desa/nagari dengan mensosialisasikan intensifikasi pertanian dengan memaksimalkan factor produksi, ekstensifikasi pertanian dengan menambah faktor-faktor produksi, dengan Badan Usaha Milik Nagari (BUMNAG) meningkatkan semangat wirausaha pengelola BUMNAG, digitalisasi pertanian, sosialisasi pencegahan stunting dengan pola makan sehat, dan pola asuh (1000 hari pertama kehidupan) bekerja sama dengan Kader Pos Yandu setempat, serta sosialisasi tentang sanitasi dan air bersih”, kata Syafrizal mengakhiri sambutannya.
Ketua LP2M-Dr. Hj. Ulfatmi, selaku Ketua Badan Pelaksana KKN dalam kesempatan itu melaporkan bahwa Program KKN adalah bagian dari pengamalan Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat, mengaplikasikan ilmu yang diperdapat di bangku kuliah di tengah masyarakat dalam hal ini di kampong halaman atau tempat domisili peserta selama 40 hari mulai tanggal 22 Juli s/d 2 September 2020. KKN tahun ini tidak dapat diselenggarakan sbagaimana biasanya karena sedang mewabahnya pandemi Covid-19.
Selama melaksanakan KKN, mahasiswa diberikan bantuan berupa paket data internet sebesar 11 Giga Bayte (GB) perbulan dan setiap mahasiswa diberikan jaminan asuransi kesehatan selama melaksanakan KKN dan diserahkan secara simbolis kepada mahasiswa dalam kesempatan itu.(G3)
No comments:
Post a Comment