21 September 2020
FS.Padang(SUMBAR)-Mengingat semakin meningkatnya jumlah terkomfirmasi positif covid -19 di Sumatera Barat, Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat pada melakukan rapat evaluasi yang membahas keadaan rumah sakit se- Sumatera Barat dan kesiapan pihak rumah sakit dalam menangani pasien terkonfirmasi positif covid -19, Senin (21/9) di ruang sidang utama gedung DPRD setempat.
Ketua DPRD Sumbar, Supardi pada kesempatan itu meminta penjelasan pada masing - masing rumah sakit di Sumbar dalam melakukan tindakan dalam penanganan pasien covid- 19.
Sementara itu, Kepala Rumah sakit Unand menjelaskan pada saat ini jumlah pasien positif covid- 19 semakin meningkat namun jumlah bantuan untuk menangani covid – 19 jumlahnya semakin berkurang.
Pada kesempatan ini disampaikan Kepala Rumah Sakit Pariaman ada 11 orang tenaga medis yang positif dan 1 orang dokter spesialis jantung yang saat ini sudah sembuh di rumah sakit pariaman sejak 2 Maret sampai 21 September 2020 ada 4 orang yang meninggal.
Dikatakan Kepala rumah sakit M. Nasir Solok jumlah pasien yang positif semakin meningkat namun bantuan APD dan bantuan lainnya untuk tenaga medis minim sehingga pihak rumah sakit mengalami kesulitan dalam menangani pasien.
“Dengan terjadinya peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang pada umumnya merupakan OTG (Orang Tanpa Gejala, red), maka diminta kepada pemerintah daerah untuk membuka kembali tempat – tempat isolasi bagi pasien positif yang OTG tersebut,” kata Supardi.
Supardi menjelaskan , saat ini hanya BPSDM (Balai Pemberdayaan Sumber Daya Manusia) Provinsi Sumatera Barat yang digunakan sebagai tempat isolasi. “Kapasitasnya tidak akan mampu menampung pasien OTG yang semakin meningkat,” ulasnya.
Selain membuka kembali tempat – tempat isolasi, Supardi juga mengingatkan agar rumah sakit hanya digunakan untuk menampung pasien dengan gajala sedang – berat saja. Sehingga kapasitas rumah sakit dan tenaga medis masih bisa menangani kasus Covid-19 yang semakin meningkat.(ts)
No comments:
Post a Comment