24 September 2020
FS.Padang(SUMBAR)-Komisi V DPRD Sumatera Barat mendorong pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke - 28 yang akan dilaksanakan di Sumatera Barat ini dapat terus dilakukan. Namun pelaksanaannya dilakukan secara virtual disebabkan meningkatnya jumlah kasus positif COVID-19 di Sumbar.
“DPRD tidak ingin membatalkan Sumbar sebagai tuan rumah MTQ Nasional,ke- 28 namun kondisi saat ini dalam keadaan darurat bencana non alam,” ungkap Nofrizon anggota komisi V DPRD Sumbar saat rapat bersama Pemprov Sumbar terkait pelaksanaan MTQ Nasional
Nofrizon menilai pelaksanaan MTQ kali ini bisa menjadi kluster penyebaran COVID-19 karena masih banyak kegiatan seremonial dan mengumpulkan banyak orang.
Dirinya mengkritisi rencana pembukaan MTQ yang akan dilaksanakan di Main Stadium Padangpariaman, dibuka dengan tari massal.
Menurut dia, hal ini sangat rentan dalam penyebaran COVID-19 dan siapa yang bisa mengontrol tidak terjadi kerumunan dalam acara pembukaan.
“Jangan dipaksakan ada kegiatan seremonial. Sebaiknya kita kurangi atau dihilangkan saja,” katanya
Nofrizon mencontohlan pelaksanaan upacara HUT RI saja dilakukan berbeda, yakni secara virtual dan juga pelaksanaan pilkada yang akan dilakukan secara ketat.
Nofrizon meminta pemrov Sumbar lebih bijak menyikapi hal ini dan jika memang MTQ Nasional tetap digelar hendaknya perlombaan saja dan jangan ada kegiatan seremonial.
Sementara anggota Komisi V lainnya Maigus Nasir menekankan soal kegiatan MTQ saat ini. Dia mempertanyakan izin pelaksanaan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang berkumpul saat MTQ Nasional nantinya
“Izinnya siapa yang mengeluarkan, jangan sampai bertentangan dengan aturan dan tugas dari satgas COVID-19 baik dari tingkat daerah hingga nasional. Jangan sampai kegiatan ini menjadi inskonstitusional,”ungkap Maigus Nasir
Maigus Nasir menyebutkan kafilah Sumbar harus anak-anak dari daerah ini. “Jangan mengubah data-data peserta. Ini akan membawa hal negatif baik dari segi hukum negara, dan semangat dari anak kita di sini,” katanya.
Kepala Kanwil Kemenag Sumbar Hendri menyebutkan, penonton MTQ akan dibatasi dengan ketat termasuk menyediakan APD bagi panitia.
“Kalau untuk pawai ta’aruf memang tidak laksanakan. Ini upaya kita,” kata Hendri.
Sekretaris Umum LPTQ Sumbar, Edison menyampaikan, mayoritas kafilah adalah “aset” Sumbar, meskipun ada kafilah yang domisili di Jakarta, tapi asalnya Sumbar. Lalu ada juga anak Sumbar yang sudah lama di rantau tapi tetap asal daerah ini.
Edison menekankan kafilah itu ada kaitannya dengan Sumbar. Pihaknya menekankan kafilah yang tak ada “darah” Sumbar sudah dicoret dan dikeluarkan.
“Selebihnya kafilah memang asal Sumbar dan memiliki prestasi dan potensi. Kafilah asal Sumbar yang akan ikut sebanyak 76 orang,” kata Edison.
Asisten III Pemrov Sumbar menjelaskan bagi peserta atau kafilah yang datang ke Sumatera Barat Wajib membawa wajib membawa hasil swab yang asli, begitu juga dengan tamu tamu yang lain yang datang menyaksikan MTQ harus juga membawa hasil swab yang asli hasil dan baru diswab dan harus H minus 3 sebelum berangkat ke Sumatera Barat hal ini bertujuan untuk menghindari penyebaran covid-19. (ts)
No comments:
Post a Comment