Menyorot Proyek Pemeliharaan Danau Cimpago BWSS V

FS.Padang(SUMBAR)-Diduga perjalanan proyek pemeliharaan berkala polder atau kolam retensi danau Cimpago Kota Padang menuai kritikan pedas masyarakat. Sebab, dimasa pelakasanaannya saja disinyalir kontraktor CV.Varis Kontruksi sudah langgar aturan dan speks.

Dilokasi pekerjaan tidak ditemui adanya wastafel tempat cuci tangan dan handsanitaizer. Selanjutnya para pekerja tidak seluruhnya memakai masker. Sementara dalam intruksi Kementrian PUPR semua itu masuk dalam aspek protokol covid 19 pada pelaksanaan proyek negara, kata Surya Hadi ST, Rabu(04/11/2020) di Padang.

Sebagai warga Kota Padang, Hadi menilai ada indikasi kesengajaan terhadap lemahnya pengawasan pada proyek dengan nomor kontrak HK 02.03/04/Satker-OP.SDA/OP.SDA II/IV/2020 itu.

Hal tersebut terlihat dari rekanan diduga abaikan intruksi Kementrian PUPR tentang Protokol Kesehatan Covid 19 pada pengadaan barang dan jasa. Begitu juga Perda Nomor 6 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan Maklumat Kapolri tentang pencegahan penyebaran virus covid 19, ungkap Hadi.

Selain itu, Hadi yang juga seorang pengusaha dibidang kontruksi itu menyebutkan, pekerjaan gedung kecil yang diduga mushala oleh CV.Varis Kontruksi kuat dugaan tidak sesuai spek.

"Pekerjaan mushala dengan nilai 1.174.551.000,00 terkesan asal jadi. Merunut pada beton yang digunakan, terlihat banyak pori-pori dan sudah ada yang retak rambut. Secara kasat mata material besi nya pun kelihatan dari bawah, hal ini kuat dugaan akan mengurangi kekuatan dari dinding beton yang dikerjakan", ujarnya.

Pada pembangunan mushala dengan luas kurang lebih 80-90 m, lalu menghabiskan uang negara sebesar 1,7 miliar. Dan perjalananannya pun disinyalir tidak sesuai aturan. Hal ini akan menimbulkan asumsi negatif dikalangan masyarakat banyak, pungkasnya.

Diketahui proyek tersebut dibawah pengawasan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS V) Satuan Kerja Bidang Operasional dan Pemilaharaan (Satker OP).

Hingga berita terbit, media sudah berupaya konfirmasi pada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Heru  Ruwanda melalui pesan Whatsapp, namun tak ada jawaban. Dan saat ini media ini masih dalam upaya konfirmasi pihak terkait lainnya.(dan)