Oleh : Pitri Sholihah
(Member Sekolah Srikandi)
Valentine's day menjadi tradisi latah, banyak kalangan generasi muda tak terlepas muda mudi islam terjebak didalamnya. Halal haram, sudah tidak bisa dibedakan. Asal senang, mengatasnamakan cinta hukum syariat bisa ditabrak.
Sejarah hari valentine ini pertama datang dari salah seorang pendeta yang berasal dari Roma bernama Valentine, pendeta memiliki akhir mengenaskan dalam kehidupannya. Sang pendeta Valentine dihajar dan berakhir ditiang pancung pada tanggal 14 Februari 278 Masehi.
Eksekusi ini adalah sebuah hukuman karena si Valentine menentang kebijakan seorang Kaisar waktu itu bernama Claudius II.
Sejarah mencatat bahwa Claudius II ini adalah kaisar yang kejam setelah membuat Roma masuk keberbagai pertempuran berdarah. Dan agar kekaisaran Roma selalu menang dalam peperangan sang Kaisar harus memiliki para tentara yang kuat. Namun hal tersebut mustahil untuk diwujudkan, karena bala tentaranya enggan pergi ke pertempuran berdarah karena terikat pada istri atau kekasih mereka. Karenanya Claudius II melarang semua bentuk pernikahan serta pertunangan yang ada pada Roma pada waktu itu.
Ternyata pendeta ini secara diam-diam menikahkan pasangan muda. Akhirnya tindakan ini ketahuan dan nasib pendeta berakhir ditiang pancung pada tanggal 14 februari.
(Dikutip dari The Journal of Romance to this volume 98 2008 oleh J.A North).
Dari sejarahnya aja simpang siur, apalagi aktivitasnya. Nggak jauh dari tukar kado, nembak pacar, berdua-duaan, bahkan tak jarang menjadikan aksi making love (perzinahan) sebagai kado hari kasih sayang. _Naudzubillah_
_*Jelas*_
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
من تشبه بقوم فهو منهم
“Orang yang menyerupai suatu kaum, ia bagian dari kaum tersebut” (HR. Abu Daud, 4031, di hasankan oleh Ibnu Hajar di Fathul Bari, 10/282, di shahihkan oleh Ahmad Syakir di ‘Umdatut Tafsir, 1/152).
Hadist ini dalil terlarangnya tasyabbuh bil kuffar.
*Back to Muslim Identity*
Seorang muslim yang baik akan memahami bahwa ia hidup di dunia dengan misi besar yang telah Allah subhaanahu wata'aala tetapkan, yaitu beribadah kepada Allah dengan mentaati seluruh perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya, sebab ia meyakini bahwa ia akan dimintai pertanggung jawaban atas seluruh perbuatannya selama dimuka bumi. Ketika seorang muslim mentaati seruan Allah subhanahu Wa Ta'aala maka ia akan mendapatkan pahala dan kebaikan, termasuk mendapatkan cinta-Nya. Sebaliknya, jika seorang muslim tidak ta'at terhadap apa yang Allah subhaanahu Wa Ta'aala serukan, maka ia akan mendapatkan kerugian berupa kesempitan hidup, dosa dan kemurkaan-Nya.
So' *say NO to valentine's day*❗
No comments:
Post a Comment