Seperti diketahui, Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah merupakan sebuah pesantren tahfidz bermetode Turki Utsmani yang didirikan sejak 2005 silam oleh para sukarelawan muslim Indonesia dan Turki yang berpusat di Istanbul Turki.
"Alhamdulillah, kami atas nama warga Kota Padang dan Pemerintah Kota Padang sangat menyambut baik hal tersebut. Hal ini sangat tepat dan sejalan dengan upaya kita di Pemko Padang dalam menjalankan program Padang sebagai kota penghapal Alquran," ungkap wako sewaktu dikunjungi Ketua Program Tahfidz Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah Ferhat Bas beserta rombongan di Kediaman Resminya, Jumat (19/2/2021).
Dalam kesempatan itu juga hadir mendampingi wali kota Kepala Bappeda Medi Iswandi serta Ketua Baznas Kota Padang Epi Santoso dan inisiator kerjasama Eri Santoso dan lainnya.
Mahyeldi menyebut, hadirnya Pesantren Tahfidz Yayasan Sulaimaniyah di Padang tentu akan semakin menambah kegairahan dan motivasi bagi peserta didik yang ingin menjadi penghapal Alquran.
"Apalagi peserta didik akan diajari para pendidik tidak saja dari Indonesia namun juga dari Turki. Bahkan setelah hapal Alquran kita dengar bisa diberangkatkan pula ke Turki guna menempuh pendidikan selanjutnya. Jadi ini sangat baik dan tepat sekali, semoga segala sesuatunya berjalan dengan lancar," harap wali kota yang juga seorang da'i itu.
Sementara Ketua Program Tahfids Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah, Ferhat Bas mengatakan, untuk kurikulum di Pondok Pesantren Sulaimaniyah adalah memberikan kesempatan kepada seluruh santri yang ingin menghapalkan Alquran dengan waktu yang sangat terjangkau dengan menggunakan metode Tahfidz Turki Utsmani. Metode Tahfidz Turki Utsmani ini sudah ratusan tahun diterapkan di seluruh madrasah di Turki.
“Setelah santri selesai menghapalkan Alquran, kami akan memberikan beasiswa kepada seluruh santri untuk mempalajari kitab-kitab kuning dan bahasa arab di Turki. Jadi kami berharap, insya Allah atas kerjasama dengan Kota Padang kita akan memberikan peluang pada generasi muda di sini untuk meraih beasiswa untuk menghafal Alquran. Kalau mereka telah selesai hafal Alquran 30 juz, insya Allah kita juga akan beasiswakan mereka ke Turki," kata Ferhat.
Ia menjelaskan lagi, Pondok Pesantren Tahfidz Sulaimaniyah yang bakal dibangun di Kota Padang ini direncanakan memiliki fasilitas non fisik, selain fasilitas fisik. Fasilitas non fisik antara lain memberikan beasiswa selama menempuh belajar di Pesantren Sulaimaniyah Indonesia dan Turki, menghapal Alquran dengan metode Turki Utsmani, serta mendapakatkan ijazah tahfidz dan satuan pendidikan muadalah (SPM).
"Santri juga berkesempatan melanjutkan pembelajaran ke jenjang Qiraah Sabah dan Asyaroh, lalu berkesempatan mengembangkan keilmuan di bidang yang diminati selama di Turki. Sedangkan fasilitas fisik antara lain tempat belajar, tempat istirahat dan sebagainya," sambungnya.
Lebih lanjut Ferhat Bas mengungkapkan alasan memilih Kota Padang sebagai daerah pendirian Pesantren Tahfidz Sulaimaniyah. Sebagaimana sejak tahun 2005 sampai sekarang pihaknya sudah membangun kurang lebih 60 cabang pesantren tahfidz di seluruh penjuru nusantara.
"Kami tahu Padang dan Sumatera Barat itu Islamnya kuat. Dan kita menilai kehadiran Pesantren Tahfidz Sulaimaniyah sangat tepat di sini. Sekarang kita akan melakukan survey dulu untuk lokasi yang telah disediakan Pemko Padang. Kami ingin sesegera mungkin pembangunannya terwujud, semoga saja segala sesuatunya berjalan dengan lancar," harap Ferhat Bas mengakhiri.(David/Humas Kota Padang)
No comments:
Post a Comment